Upacara Hardiknas di UINSU Khidmat | Merdeka Belajar Bangun Wajah Baru Pendidikan-Kebudayaan

Medan (UINSU)
Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan Prof Dr Azhari Akmal Tarigan, MAg memimpin upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024 yang berlangsung khidmat diikuti para pegawai dan tenaga pendidik. Kali ini membawa pesan melanjutkan gerakan merdeka belajar di Indonesia.

Upacara Hardiknas tersebut digelar di Lapangan Gedung Biro Rektor, kampus II Jalan Willem Iskander, Medan, Kamis (2/5). Prof Azhari Akmal, membacakan pidato Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim dan menyampaikan, pentingnya untuk meneruskan gerakan perubahan dalam proses belajar anak Indonesia yang dikenal dengan program Merdeka Belajar.

Menurutnya, bukan hal mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang besar dan bukan juga tugas yang sederhana, untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran. Perubahan di awal tentu butuh perjuangan keras dan disertai rasa tidak nyaman dalam setiap langkah menuju perbaikan dan kemajuan.

Ketika langkah mulai serempak, kata menteri, pendidikan Indonesia menghadapi tantangan berupa pandemi yang mengubah proses belajar dan cara hidup secara drastis. Namun, pada saat yang sama, pandemi juga memberi kesempatan kita untuk mengakselerasi perubahan dengan gotong royong untuk pulih dan bangkit kembali menjadi lebih kuat.

Kini, perubahan mulai dirasakan, yang digerakkan bersama-sama dengan langkah serempak dan serentak. Wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia sedang kita bangun bersama dengan gerakan Merdeka Belajar. Yakni, anak-anak bangsa mulai berani lagi untuk bermimpi tinggi, guru-guru mulai berani mencoba hal-hal baru karena diberi kepercayaan oleh negara. Bahkan, mahasiswa siap berkarya dan berkontribusi karena ruang belajar tidak lagi terbatas di kampus.

Begitu pula, karya-karya seni dan budaya kembali semarak dengan berbagai dukungan untuk berekspresi. Lima tahun ini bukan waktu sebentar untuk menjalankan tugas memimpin gerakan merdeka belajar ini. Namun juga bukan waktu yang lama untuk membuat perubahan menyeluruh. “Kita sudah berjalan menuju arah yang benar, tapi tugas kita belum selesai. Semua yang dijalankan harus diteruskan sebagai gerakan yang berkelanjutan. Semua upaya harus dilanjutkan sebagai perjalanan ke arah perwujudan sekolah yang kita cita-citakan,” urai menteri dalam pidatonya.

Di akhir masa pengabdian, ia mengarahkan gerakan merdeka belajar bukan berada para titik akhir sehubung dengan selesaikan masa bakti. Namun adalah suatu perjuangan yang harus dilanjutkan. Ia sampaikan terima kasih kepada semua jajaran, para guru se-Indonesia dan pegiat pendidikan dengan menitipkan program Merdeka Belajar. Penggerak perubahan tidak kenal menyerah untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan.

Upacara di UINSU Medan berjalan lancar, diikuti ratusan dosen, pegawai dan tenaga kependidikan, perwakilan mahasiswa dan segenap sivitas akademika kampus Islam negeri terbesar di Sumut ini (Humas)