Depok (UINSU)
Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan Prof Dr Nurhayati, MAg memimpin penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Depok, Jawa Barat, Selasa (30/4) terkait dengan penguatan Tri Dharma perguruan tinggi, kerja sama kelembagaan, kualitas dan internasionalisasi.
Prof Nurhayati menyampaikan, peningkatan kerja sama kelembagaan dengan berbagai lembaga seperti UIII ini perlu dilakukan. Sehubungan dengan kredibilitas UIII yang melaksanakan pendidikan tinggi dan pascasarjana yang teruji, bahkan di tingkat internasional. Dengan lebih dari setengah mahasiswanya berasal dari berbagai negara di luar Indonesia. Internasionalisasi UIII dijadikan sebagai bahan pembelajaran dan mitra UINSU Medan dalam meningkatkan kualitas layanan, khususnya aspek internasional.
Selain itu, kerja sama dalam MoU ini dimaksudkan untuk wahana kolaborasi penguatan dan implementasi Tri Dharma perguruan tinggi meliputi akademik dan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. UIII dengan para dosen internasionalnya bisa dikolaborasikan untuk keperluan di UINSU Medan, misal dalam program dosen tamu, narsumber dan untuk berbagai ruang akademik seperti seminar, worokshop, konferensi ilmiah dan lain sebagainya.
Kerja sama ini, lanjut rektor, juga sebagai upaya untuk memenuhi indikator pencapaian AIPT unggul 2024 yang jadi misi utama di tahun ini. Salah satunya dengan kerja sama dan program internasionalisasi. Prof Nurhayati juga menyampaikan, kerja sama ini juga peluang bagi para alumni UINSU untuk bisa mendapatkan pendidikan lanjutan terbaik di UIII dengan mengikuti rangkaian seleksi. Di antanya cakap dalam penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.
Prof Nurhayati mengaku kagum dengan perkembangan UIII yang kini menjadi salah satu lembaga pendidikan Islam unggulan di tingkat internasional. Diharapkan bisa berkolaborasi terkait penguatan Tri Dharma perguruan tinggi dan bisa diimplementasikan di UINSU, senada dengan misi menjadikan UINSU sebagai kampus berkelas internasional (world class university). Rektor mengharapkan kunjungan pimpinan UIII untuk memberikan inspirasi bagi pengembangan UINSU Medan.
Berbagai program yang diwacanakan masuk dalam kerja sama dua lembaga ini di antaranya terkait dengan penelitian bersama (joint research), pengabdian, pertukaran mahasiswa, dosen dan guru besar tamu dan berbagai program lain. Visi ini dibahas dalam diskusi hangat dalam pertemuan itu. Dalam pertemuan itu, Prof Nurhayati juga memaparkan sekilas tentang sejarah UINSU Medan yang kini memiliku delapan fakultas dan satu program pascasarjana dan lima lokasi kampus dengan lebih dari 30 ribu mahasiswa aktif. “Kita ingin belajar banyak tentang kelebihan dan keunggulan UIII,” tukas rektor.
Dalam pertemuan itu, Rektor UIII Prof Jamhari Makruf, MA, PhD menyampaikan visi misi UIII di antaranya ialah untuk membangun peradaban Islam di Indonesia. Ia menilai, Indonesia sebagai negara dengan mayoritas muslim di dunia ini merupakan kekuatan dan potensi untuk pengembangan Islam di dunia, bahkan Indonesia diyakini menjadi kekuatan dalam kajian Islam sehingga diharapkan gaung Indonesia dalam khazanah Islam lebih dipertimbangkan. Misalnya digunakan bahasa Indonesia dalam konferensi internasional.
UIII yang berdiri kini dengan badan status PTN-Berbadan Hukum (BH) menjalankan pendidikan Islam yang komprehensif dan kompleks juga kini banyak diminati para pelajar internasional. Hal ini terbukti dari lebih dari 3.000 pendaftar hanya lebih 340 mahasiswa yang diterima dan lebih dari setengah di antaranya ialah mahasiswa internasional dari berbagai negara di luar Indonesia. UIII saat ini menyelenggarakan program Post-graduate Magister (S2) dan Doktoral (S3) diantaranya Fakultas School of Islamic studies, education dan political science dan akan terus berkembang dengan fakultas-fakultas lainnya. Prof Jamhari mengajak, lembaga pendidikan tinggi Islam seperti UIN untuk bisa bersama saling berkolaborasi dalam pengembangan pendidikan dan peradaban Islam.
Saat ini, jelasnya, tidak lagi zamannya kompetisi tapi kolaborasi daalm menjalankan berbagai bidang pembangunan peradaban. “Jangan kita merasa bersaing, karena UIII mempunyai tujuan dan market yang berbeda. Tapi UIII bisa dimanfaatkan dengan kerja sama. Kita punyai mahasiswa internasional untuk program magang, KKN dan lainnya, kita bisa menggelar berbagai forum akademik seperti seminar, konferensi internasional dan lainnya. Ini zamannya kolaborasi bukan kompetisi,” tandasnya.
Acara ini juga dilanjutkan dengan penandatangan MoA FIS dan FDK UINSU dengan UIII. Turut mendampingi Rektor Prof Nurhayati pada kerja sama itu, di antaranya Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga Prof Dr Muzakkir, MAg, Kepala Biro AAKK Drs Ibnu Sa’dan, MPd, Dekan FIS Dr Nurshapia dan tim. Prof Muzakkir dalam sambutannya menyampaikan, kunjungan ini diharapkan bisa mendukung peningkatan akreditasi dalam AIPT unggul 2024, khususnya dari aspek internasionalisasi yang diawali dengan berbagai kerja sama dalam dan luar negeri (Humas)