Medan, (UIN SU)
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Medan menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 Hijriah/2022 di Gelanggang Mahasiswa Kampus I Jalan IAIN, Medan, Jumat (14/10) diikuti seluruh dosen dan pegawai. Peringatan kali ini fokus pada keteladan rasulullah untuk mewujudkan kampus Islam yang lebih unggul.
Hadir dalam peringatan maulid tahun ini, para wakil rektor, para dekan dan wakil dekan, direktur pascasarjana, ketua senat, ketua atau kepala lembaga dan unit di lingkungan UIN SU, pimpinan ormas Islam, tokoh masyarakat, Ketua MUI Sumut, para mitra kampus dan segenap sivitas akademika kampus Islam negeri terbesar di Sumut ini.
Kepala Biro AAKK Dr H Dur Brutu, MA selaku ketua panitia kegiatan menyampaikan, kegiatan ini digelar berdasarkan surat keputusan Rektor UIN SU Medan Nomor: 438 tentang maulid di jajaran UIN SU. Peringatan ini, katanya, mengundang seluruh dosen, pegawai dan tenaga kependidikan dan diisi dengan sejumlah tausiah agama dibawakan sejumlah tokoh agama Sumut dan dilanjutkan dengan pembinaan ASN oleh Inspektur Jenderal Kementerian Agama (Kemenag) RI. “Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan keimanan dan meningkatkan kinerja kita sebagai ASN di lingkungan UIN SU,” tukasnya.
Pelaksana tugas (Plt) Rektor UIN SU, Prof Dr H Abu Rokhmad, MAg menyampaikan, melalui momentum peringatan maulid ini, sesuai tema acara mengajak seluruh sivitas kampus meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW dalam kinerja. Di awal penugasannya, ia menyeru dengan keteladanan dan spirit, semoga bisa memberkahi UIN SU dan menyelesaikan tantangan dan berbagai pekerjaan rumah. Huruf I yang berarti Islam dalam kata UIN itu agar dijadikan hal yang penting dan harus disadari sebagai semangat untuk bergerak untuk warga UIN SU.
Ia sampaikan rasa bahagia bisa menerima arahan dari Irjen Kemenag yang memberikan pembinaan ASN di lingkungan kampus Islam yang dinaungi kementerian tersebut. Ia mengarahkan, seluruh dosen dan pegawai sungguh-sungguh dalam bekerja karena sebagai orang beragama dan beriman memahami pasti setiap kerjaan yang dilakukan, sungguh-sungguh atau tidak namun yang pasti tetap dilihat oleh Allah, diawasi oleh Allah begitu juga dengan nabi. Jadikan nabi kita sebagai sosok inspektur sejati, sebagai sosok inspektur rohani kita, bagi orang-orang yang beriman yang pasti melihat apa yang kita lakukan.
Melalui peringatan maulid ini, UIN SU Medan, jelasnya, perlu berubah menjadi lebih baik. “Kita harus berubah, karena kita dilihat Allah, rasul dan teman-teman kita. Yang tidak mau berubah akan ditinggal,” tukasnya.
Prof Rokhmad menegaskan, walau sebagai pelaksana tugas ia masih punya kewenangan yang cukup untuk mengarahkan pegawai bahkan bisa menggeser para pejabat kampus kalau tidak satu barisan. “Kalau tidak satu barisan, kita geser. Kita, UIN SU tidak boleh jatuh pada lubang yang sama,” tandasnya.
Rois Syuriah PW NU Sumatera Utara, KH Bahauddin Nasution, Lc menyampaikan, membahas makna maulid nabi yang berarti kelahiran di Rabiul Awal yang juga berarti musim semi atau bunga. Ia berpesan, sebagai insan yang memaknai maulid agar menyebarkan nilai-nilai kepada sesama. Yakni saling memberi, makan bersama salat malam, insya Allah akan dimasukkan ke dalam surga.
Senada Ketua PW Muhammadiyah Sumut, Prof Dr Hasyimsyah Nasution, MA yang juga jadi penceramah menyampaikan, Umat beragama wajib mengikuti nabi yang dihadirkan Tuhan di dunia. Dengan nilai dan kasih sayang maka tidak akan berbuat zalim dan tidak adil bagi sesama. Bekerja dengan kasih sayang dan sesuai aturan akan mendatangkan rahmat. “Kehadiran nabi adalah keniscayaan maka suatu kewajiban untuk diikuti umatnya,” urainya.
Irjen Kemenag RI Dr H Faisal Ali Hasyim, SE MSi, CA, CSEP dalam arahannya menyampaikan, UIN SU adalah aset luar biasa dengan 38 ribu mahasiswa dan 80 pegawai dan perlu semangat untuk mengembalikan kejayaan UIN SU di masa depan. Dalam sesi pembinaan ASN, ia menerangkan tentang era globalisasi yang mengarah pada industrialisasi digital yang tidak bisa dibendung. Untuk itu, kampus Islam juga harus beradaptasi dengan perubahan yang cepat dan dinamis.
Ia menegaskan, UIN SU harus jadi role model dengan usaha-usaha, terkhusus menuju zona integritas wilayah bebas korupsi dan wilayah birokrasi bersih melayani. Ia juga menerangkan beberapa jenis kasus yang sering ditangani di lingkungan kementerian yang mengakibatkan hukuman disiplin. Di antaranya terkait gratifikasi, pengadaan barang dan jasa tidak sesuai ketentuan, netralitas ASN dan lainnya. Untuk UIN SU ia menegaskan diperlukan perbaikan tata kelola dan kinerja untuk mencapai perubahan positif. (Humas)