Medan, (UIN SU)
Salah satu momen paling tinggi dalam jenjang akademik ialah ketika insan akademis berhasil meraih gelar atau mencapai gelar guru besar (profesor). Dengan proses, tahapan dan perjuangan yang dilalui memberikan kesan yang begitu emosional dan istimewa.
Demikian disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Medan Prof Dr Abu Rokhmad, MAg dalam sambutannya pada acara pengukuhan lima guru besar di lingkungan kampus Islam negeri terbesar di Sumut ini. Pengukuhan digelar di kampus I Jalan IAIN, Kecamatan Medan Timur, Medan, Rabu (23/11).
“Salah satu momen tertinggi pada bidang akademik dan momen yang penuh dengan emosi ialah ketika kita berhasil mencapai predikat atau status guru besar. Banyak cerita yang sangat emosional di dalamnya. Pencapaian guru besar itu sungguh sangat istimewa,” ujar Prof Abu Rokhmad.
Lima guru besar dikukuhkan, yakni Prof Dr Didik Santoso, MPd, Prof Dr Zainal Arifin, Lc, MA, Prof Dr Tien Rafida, SAg, MHum, Prof Dr Wahyuddin Nur, MAg dan Prof Dra Dahlia Lubis, MAg, PhD. Kelima guru besar ini sudah ditetapkan pemerintah melalui kementerian riset teknologi dan pendidikan tinggi Republik Indonesia dan pada 2022 ini dilaksanakan prosesi pengukuhan guru besar oleh Senat UIN SU Medan.
Plt Rektor UIN SU sampaikan selamat atas pencapaian ini dan selamat untuk masuk ke dunia guru besar yang sesungguhnya. Menjadi guru besar, ada konsekuensi dan tanggung jawab khusus yang harus dijaga dan terus ditingkatkan. Guru besar, menurutnya harus punya kelas dan wibawa yang sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Ia juga mengingatkan, guru besar tidak harus menempati jabatan tertentu di kampus. Namun terpenting esensinya sebagai pengajar, pendidik atau dosen perlu selalu meningkatkan kompetensi dan keahliannya.
Kepada guru besar, jelas Prof Abu Rokhmad, agar segera memberikan kontribusinya. Terutama memberikan sumbangan dan peran dalam upaya pengembangan keilmuan di UIN SU sesuai dengan bidang masing-masing. Rektor juga mengarahkan, kepada para dosen lainnya terpacu meningkatkan kualifikasi. Magister segera menempuh pendidikan doktor, dosen doktor agar terpacu dan termotivasi mendapatkan gelar guru besar.
Langkah-langkah awal, jelasnya, yang bisa ditempuh ialah salah satunya dengan memperbaiki program studi (prodi) masing-masing dengan inovasi dan implementasi keilmuan sebagai guru besar. Sumbangkan kemampuan demi kemajuan prodi, berikan dedikasi terbaik dan sebarkan informasi dan kabar baik ke masyarakat.
Acara dilanjutkan dengan orasi ilmiah dari masing-masing guru besar yang baru dikukuhkan. Di antaranya Prof Didik membawakan orasi bertajuk kecerdasan spiritual melalui bahasa Inggris sebagai bahasa asing, Prof Wahyudin membawakan tema strategi pembelajaran kooperatif dan peningkatan hasil belajar, Prof Dahlia membawakan tema implementasi moderasi beragama untuk mewujudkan kerukunan kebhinekaan dalam masyarakat multikultural, Prof Zainal Arifin membawakan tema rekonstruksi pembelajaran Alquran dan Prof Tien membawakan orasi bertajuk peran bahasa Inggris dalam penerapan konsep merdeka belajar dan kampus merdeka (MBKM).
Prosesi pelantikan dipimpin Ketua Senat UIN SU Prof Dr Saiful Akhyar. Turut hadir para wakil rektor, para dekan dan wakil dekan, direktur pascasarjana, kepala dan ketua-ketua lembaga, perwakilan keluarga guru besar dan segenap sivitas akademika UIN SU. (Humas)