Medan, (UIN SU)
Kerja sama dengan berbagai universitas di luar negeri untuk mengirim mahasiswa asal Indonesia memerlukan persiapan yang matang dan optimal, salah satunya dari aspek penguasaan bahasa internasional dan bahasa Arab, diharapkan mahasiswa yang lulus program persiapan studi lanjut (PPSL) betul-betul serius melaksanakannya.
Demikian disampaikan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Dr Hj Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc, MA secara virtual pada pembukaan Program Persiapan Studi Lanjut S2 dan S3 Luar Negeri Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia 2022 yang digelar di Kampus II UIN Sumatera Utara Jalan Willem Iskander, Medan, Rabu (9/11).
PPSL S2 dan S3 luar negeri ini merupakan program Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kemenkeu bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) RI. Kali ini, pembukaannya digelar di UIN SU Medan diikuti para peserta program secara luring dan daring. “Kita bekerja sama dengan kampus-kampus luar negeri. Persiapan ini sangat penting, saya harap semua yang lulus pada program ini serius melaksanakannya,” ujarnya.
Bagi peserta yang akan belajar di luar negeri, jelas Prof Amany, sangat diperlukan penerapan penguatan diri sendiri. Penguatan diri sendiri dan kemandirian penting dilakukan selama studi di luar negeri. Ia mengarahkan, para rektor, kepala pusat pengembangan bahasa di kampus-kampus memberikan movitasi terus demi kelancaran program.
Ia menekankan, bagi peserta harus berkeinginan serius dan sungguh-sungguh untuk memperbaiki level atau tingkatan kemampuan berbahasa asing dan bahasa internasional. Jika tidak, maka program ini, jelasnya, akan berjalan sia-sia. Bahasa internasional sebagai modal dan bekal belajar di luar negeri menjadi keharusan yang dipelajari dengan metode pembelajaran orang dewasa.
Yakni, lanjutnya, pembelajaran secara mandiri, belajar dengan ketekunan diri sendiri. Dengan banyak belajar dan menguasai terkait kosa kata asing, kaidah berbahasa yang benar, mendengarkan (listening), membaca (reading), menulis (writing) dan lain sebagainya. Hal itu, akan mempermudah saat berada di kawasan asing atau negara tujuan studi lanjut.
Ia juga berpesan, para peserta program studi luar negeri ini harus mampu mengenal budaya di negara tujuan. Namun jangan sampai budaya luar itu menjadi kendala dalam penyelesaian program. Pemahaman budaya perlu untuk memudahkan interaksi dan hidup di negara tujuan seperti Filipina, Thailand, Norwegia, Sudan dan lain sebagainya.
Terkait itu, menurutnya, bukan hal sulit bagi warga Indonesia. Karena terbiasa dengan keragaman dan melihat budaya yang berbeda. Selain itu, budaya akademik juga perlu ditingkatkan. Untuk belajar bahasa, katanya, bisa ditempuh dengan serius dalam waktu tiga bulan, jika tidak ada penolakan dari dalam diri. Belajar di luar negeri tidak mudah dan semua hasil bergantung pada diri sendiri.
“Kemauan kuat akan memudahkan dalam menjalani program. Saya sambut dengan baik program ini terutama di UIN Jakarta. Mudah-mudahan semua bisa diterima di kampus-kampus yang dituju dan bisa berprestasi,” tukasnya.
Kasi Kemahasiswaan Kementerian Agama (Kemenag) RI Amiruddin Kuba menerangkan, PPSL ini merupakan kegiatan yang digelar kali kedua. Dulu masa program satu bulan ini menjadi tiga bulan. Pelaksanaan program ini digelar di 16 kampus UIN yang tersebar di berbagai daerah. Di antaranya UIN Jakarta, UIN di Makassar, Yogyakarta, Aceh, Lampung, Riau, Jambi, Sumut, Mataram, Padang, Semarang, Banten, Bengkulu, Surabaya dan Malang.
Belasan kampus tersebut, menjalankan pembagian sesuai dengan penugasan. Tahun ini pendaftar dari program ini sebanyak 283 pendaftar. Kelulusan berdasarkan kuota LPDP yakni sebanyak 200 orang. Nanti ditempatkan pada berbagai kampus sesuai arahan pelaksana persiapan program. Program ini berjalan tiga bulan sejak 7 November 2022 hingga 27 Januari 2023.
Diharapkan kegiatan ini berjalan dengan baik dengan berkoordinasi dengan peserta. Plt Rektor UIN SU melalui Wakil Rektor I Bidang Akademik Prof Dr Hasan Asari berkesempatan untuk menyapa dan berdialog dengan para peserta. Hadir para pejabat UIN SU Medan, para rektor PTKIN berbagai kampus di Indonesia, kepala-kepala lembaga pengembangan bahasa diantaranya kepala lembaga pengembangan bahasa UIN SU Dr. Muhammad Dalimunthe, MA dan lainnya. (Humas)