Medan (UIN SU)
Al-Qur’an memberikan keberkatan dan kema’rifatan serta memberikan solusi dalam kehidupan manusia, maka giat musabaqah tilawatil Al-Qur’an (MTQ) merupakan bagian untuk meraih hal tersebut juga upaya kita untuk membumikan Al-Qur’an di tengah kehidupan kampus agar menjadi kampus dingin, teduh dan penuh keberkahan.
Demikian disampaikan Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Medan Prof Dr Syahrin Harahap, MA melalui Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Dr Nispul Khoiri, M.Ag dalam arahan dan bimbingan pada pembukaan MTQ tingkat universitas 2022 di kampus II Jalan Willem Iskander, Medan, Senin (14/3). MTQ dinilai tepat untuk menepis generasi muda saat ini yang mulai beralih dari Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. “Jadikan Al-Qur’an sebagai kontribusi dalam semua aspek kehidupan, Al-Qur’an jangan kita tinggalkan,” ujarnya.
Saat ini juga, Kementerian Agama dan kampus memberikan ruang yang lebih luas bagi calon mahasiswa dengan prestasi non akademik terutama dalam bidang Al-Qur’an seperti hafiz atau penghapal Al-Qur’an, qari dan qariah dan lain sebagainya. Senada, anggaran terkait Al-Qur’an juga diarahkan ditingkatkan tiap tahunnya. “Jadikan Al-Qur’an sebagai kebutuhan hidup, perkuat prestasi non akademik untuk mahasiswa. Sumut juga terkenal sebagai gudang penghasil qari, qariah dan hafiz terbaik. Ini tantangan kita untuk mempertahankannya,” urainya.
Kecintaan terhadap kitab suci tersebut, lanjutnya, diharapkan mampu menciptakan suasana qur’ani di kampus dan kampus UIN SU memiliki prestasi terbaik di berbagai ajang nasional, regional bahkan internasional. Menurut Dr Nispul, kampus harus menjemput bola ke daerah-daerah untuk menemukan bibit unggul yang punya potensi terkait ilmu dan seni Al-Qur’an dan kemudahan untuk masuk menjadi bagian dari UIN SU.
MTQ tingkat universitas atau antar fakultas ini juga dimaksudkan untuk persiapan menghadapi event ke depan seperti Pekan Seni dan Olahraga Nasional (Pesona), MTQ provinsi dan lainnya.
Ketua panitia MTQ, Dr Dur Brutu. MA yang juga kepala biro di kampus Islam tersebut menyampaikan, MTQ menjadi penting dan krusial karena dinilai generasi Islam banyak yang melupakan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup bahkan ada generasi muda Islam yang tak mampu membaca Al-Qur’an dengan baik. Mereka lebih cenderung membaca buku fiksi dan kecanduan gawai dan Al-Qur’an hanya menjadi pajangan dan hiasan di rumah.
“Untuk itu, perlu membumikan Al-Qur’an dengan seni budaya islami dan perlu pembinaan yang komprehensif dari semua kalangan. Karena maju mundurnya umat Islam saat ini adalah tanggung jawab kita bersama,” katanya.
Musabaqah antar fakultas ini melombakan delapan cabang yakni tilawah dan qiraat, tahfiz Al-Qur’an, tafsir, kaligrafi, syarhil, fahmil, makalah ilmiah Al-Qur’an dan hadis nabi. Sekitar 175 mahasiswa dari delapan fakultas mengikuti MTQ tersebut, pelaksanaan berpusat di Masjid Al Izzah kampus II, Medan.
Acara dilanjutkan dengan penyerahan piala bergilir dari juara umum tahun lalu yakni Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam (FUSI) melalui dekan, Prof Dr Amroeni Drajat kepada Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum,Perencanaan dan Keuangan, Dr. Hasnah Nasution MA. Hadir pada pembukaan MTQ, para wakil rektor, para dekan dan wakil dekan, para kepala biro, para ketua dan kepala lembaga serta unit dan segenap civitas kampus.(humas)