Medan (UIN SU)
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Medan bersama American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF) menyelenggarakan sosialisasi program beasiswa Fulbright Indonesia untuk melanjutkan studi S2 dan S3 di Amerika Serikat (AS). Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Wahdatul Ulum Kampus IV UIN SU Tuntungan, Selasa (27/9).
Rektor UIN SU Prof Dr Syahrin Harahap MA dalam hal ini diwakili oleh Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga Dr Maraimbang MA dalam sambutannya menyampaikan, pada dasarnya sosialisasi program beasiswa Fulbright sudah direncanakan sejak lama. Ia mengatakan, setelah dirinya dilantik menjadi Wakil Rektor IV telah berjalan dua bulan sering mendapatkan tugas-tugas sehingga sosialisasi ini mengalami penundaan.
“Alhamdulilah pada hari ini rencana kita bisa terwujudkan” tuturnya.
Dr Maraimbang menambahkan, ucapan terima kasih kepada AMINEF yang telah datang ke UIN SU untuk berbagai informasi dan pengalaman kepada mahasiswa UIN SU tentang program beasiswa Fulbright Indonesia yang ingin melanjutkan studi S2 dan S3 di AS.
“Terlebih-lebih ini perkembangan informasi yang sangat penting bagi investasi sumber daya manusia kita dimasa yang akan datang” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Associate Communications Officer AMINEF Miftahul Mardiyah menyampaikan bahwa secara deskripsi beasiswa Fulbright memberikan kesempatan kepada mahasiswa Indonesia untuk belajar dan melakukan penelitian di AS.
“Beasiswa Fulbright ini tidak hanya ditawarkan kepada pemerintah Indonesia saja, tetapi ke 160 negara lainnya.” ujarnya.
“Di Indonesia sendiri terdapat 3.000 alumni program beasiswa Fulbright ke AS.” katanya.
Miftah menjelaskan, rektor UIN SU pada masa sebelumnya Alm Prof Dr Nur Ahmad Fadhil Lubis sebagai penerima program beasiswa Fulbright pertama yang mewakili Sumatera Utara. Hal ini menjadi peluang yang besar bahwa beasiswa tersebut sangat terbuka dengan berbagai kalangan.
Ia menerangkan, beberapa fasilitas yang ditawarkan dalam beasiswa Fulbright Indonesia seperti biaya kuliah, uang saku bulanan, biaya tiket pesawat pulang pergi internasional, asuransi kesehatan dan visa J-1.
“Bahwa bidang-bidang studi dapat dilamar dengan pengecualian dengan bidang studi yang mengharuskan untuk berinteraksi dengan pasien pada manusia ataupun hewan” terangnya.
Kemudian, kegiatan ini dilanjutkan dengan diskusi dan berbagi pengalaman kepada mahasiswa UIN SU oleh Dr Rahma Fitriani MA dan Dr Rulianda Purnomo Wibowo SP, M.Ec sebagai alumni penerima beasiswa Fulbright Indonesia. (Humas)