Tingkatkan Kepeloporan Pembangunan Peradaban Islam di Tengah Masyarakat

Medan (UIN Sumut)


Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN Sumut) Prof Dr Syahrin Harahap, MA mengajak sekitar 30 ribu mahasiswa dan sekitar 760 dosen dan tenaga kependidikan kampus Islam negeri tersebut bersama-sama menjadi pelopor dan inisiator pembangunan Indonesia dan pembangunan peradaban Islam di tengah masyarakat.

“Alhamdulillah, saat ini mahasiswa UIN Sumut berjumlah 30 ribu orang dan para profesor, dosen serta tenaga kependidikan sekitar 760 orang yang berada di tengah masyarakat dan tinggal bersama mereka. Sebagai bagian dari cita-cita UIN Sumut, kita berharap agar situasi dan kondisi keberagamaan umat Islam di Sumut agar selalu meningkat ke arah yang lebih produktif untuk mempercepat pembangunan Indonesia dan pembangunan peradaban,” ujar Prof Syahrin Harahap saat konferensi pers terkait penerimaan mahasiswa baru UIN Sumut di kampus II Jalan Willem Iskander Medan, Senin (24/5).

Arahan itu dimaksudkan, agar seluruh warga UIN Sumut yakni mahasiswa dan dosennya mampu memberikan kontribusi dan peran serta berfungsi dalam pembangunan dan peningkatan kualitas peradaban melalui ajaran dan pendekatan agama. Melalui perannya masing-masing, Prof Syahrin meminta agar mahasiswa menjadi pelopor pembangunan remaja masjid sebagai upaya menjaga dan memajukan masyarakat.

“Oleh karenanya, anak-anakku, 30 ribu mahasiswa, tolong upayakan membentuk, memberdayakan dan mengefektifkan remaja-remaja masjid. Karena penghayatan, pengetahuan dan pengamalan ilmu agama di tengah kaum milenial ini menjadi salah satu kunci kemajuan masyarakat kita,” tukasnya.

Pelopor kepemudaan, jelas rektor, terutama dari unsur mahasiswa muslim dari kampus Islam menjadi unsur penting untuk menyemarakkan nilai-nilai ajaran Islam melalui peran pemuda. “Saya berharap, dimana pun anak-anakku berada, engkaulah pelopor dan inisiator untuk kembali membentuk, mengefektifkan dan membanguna remaja masjid dimana pun kamu berada,” pungkasnya.

Diketahui memang, banyak mahasiswa yang juga bertugas untuk menjaga masjid, namun pesan Prof Syahrin, agar jangan sekadar menjadi nazir masjid. Namun juga menjadi pelopor pembangunan remaja masjid di seluruh daerah. “Hal itu, supaya kaum milenial saat ini, betul-betul memiliki keberagamaan yang kuat,” imbuhnya.

Prof Syahrin juga berpesan, kepada para guru besar, dosen dan tenaga kependidikan yang berjumlah sekitar 760 tersebar di berbagai tempat, juga diharapkan menjadi pelopor dan memberikan inisiatif terkait penguatan keberagamaan. Di antaranya dengan pendataan jemaah masjid untuk mengetahui latar belakang, keberagamaan dan kehidupan dari semua jemaah.

Hal-hal tersebut, jelas Prof Syahrin, menjadi gerakan kolektif dari UIN Sumut yang diharapkan bisa diterapkan melalui mahasiswa dan dosen serta tenaga kependidikan. “Tentunya, upaya tersebut untuk mewujudkan kehidupan keberagamaan kita menjadi lebih baik di masa mendatang, insya Allah,” tandasnya.(humas)