Medan,(UIN SU)
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Medan dengan kerja keras mendukung dan melaksanakan Tujuh Program Prioritas Kementerian Agama (Kemenag) RI yang kini hasilnya sudah mulai terlihat.
Demikian disampaikan Rektor UIN SU Medan Prof Dr Nurhayati, MAg membacakan amanat Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas pada apel peringatan Hari Amal Bakti (HAB) Kemenag RI ke-78 di kampus I Jalan Sutomo Ujung, Medan, Rabu (3/1). Apel diikuti para pimpinan kampus, yakni para wakil rektor, para dekan dan wakil dekan, pimpinan senat aksdemik, direktur pascasarjana, pimpinan prodi dan jurusan, kepala-kepala lembaga di lingkungan kampus serta segenap sivitas UIN SU Medan.
Tujuh Program Prioritas, jelas rektor, yakni Penguatan Moderasi Beragama, Transformasi Digital, Revitalisasi KUA, Kemandirian Pesantren, Cyber Islamic University, Religiousity Index dan Tahun Kerukunan Umat Beragama, tujuah program ini adalah ikhtiar dalam memberikan layanan yang sebaik-baiknya kepada seluruh umat. Hasilnya sudah mulai terlihat.
“Kini, moderasi Beragama sudah menjadi napas dalam setiap derap langkah insan beragama. Transformasi Digital terlaksana di seluruh satuan kerja Kementerian Agama dan lembaga-pendidikan keagamaan. KUA sudah bertransformasi menjadi semakin baik dalam memberikan layanan. Pesantren-pesantren mulai menapaki fase kemandirian dalam amal usaha dan ekonomi. Cyber University sudah on the track,” urainya.
Lalu, kerukunan umat beragama pun semakin meningkat. Tentu, keberhasilan-keberhasilan itu bukan tanpa kekurangan. Masih banyak yang harus dibenahi dalam rangka perbaikan program mendatang. Kita jangan berpuas diri dengan berbagai hasil yang dicapai. Kita harus selalu mengevaluasi diri karena tugas kita belum usai. Momentum pergantian tahun dan peringatan HAB ke-78 Kemenag ini adalah saat yang tepat untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik.
Berbagai transformasi di lingkungan Kemenag ini, jelasnya, merupakan perkembangan lembaga sejak berdiri pada 3 Januari 1946. Artinya, tiap tahun baru, setiap insan Kemenag memiliki spirit ganda yakni semangat pergantian tahun dan peringatan hari lahir Kemenag. Hal itu, harus diteruskan dalam bentuk amal bakti yang semakin dalam dan paripurna.
HAB, lanjutnya, mengandung harapan dan tekad untuk memberikan pengabdian untuk seluruh umat beragama. Peringatan ini, Menag mengajak untuk terus meningkatkan semangat pengabdian dan perjuangan kita mewujudkan segala cita dibentuknya Kementerian Agama. Sebagai lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang agama dan pendidikan keagamaan, tugas di kementerian ini tidaklah ringan.
“Di antara tugas berat kita adalah menjaga harmoni kehidupan beragama sebagai salah satu pilar kerukunan nasional. Tugas berat ini dilaksanakan di antaranya dengan memberikan layanan yang adil, transparan, dan akuntabel untuk seluruh umat beragama. Selain itu, kita juga memiliki tugas untuk membangun karakter bangsa melalui pendidikan agama. Bekal pendidikan agama yang moderat adalah fondasi kokoh dalam mewujudkan kerukunan umat beragama demi tercapainya tujuan pembangunan melalui berbagai program reguler dan tujuh program prioritas tersebut,” jelasnya.
Seluruh insan Kemenag, serunya, agar senantiasa meningkatkan layanan kepada umat beragama. Sejalan tema Indonesia Hebat Bersama Umat, bermakna harus membersamai umat menuju Indonesia yang hebat. Bentuk membersamai dimaksud ialah dengan memberikan layanan terbaik, maka wujudkan birokrasi yang melayani dengan senang hati, riang gembira dan penuh pengabdian.
Jadikan pengabdian sebagai panggilan hati, bukan semata kewajiban birokrasi. Maka dengan demikian akan terwujud birokrasi yang inklusif, transparan dan berdampak. “Kita akan betul-betul bersama umat, yang berujung pada Indonesia hebat,” tandasnya.
Menag mengingatkan, pada 2024 kita dihadapkan dengan peristiwa politik yakni pemilu, yang sebenarnya agenda ini lumrah bagi semua warga negara. “Saya mengajak, senantiasa menjaga diri, keluarga dan masyarakat sekitar. Bagi ASN Kemenag, jagalah netralitas sesuai dengan ketentuan perundangan. Netralitas itu untuk membantu menciptakan suasana kondusif di tengah masyarakat. Mari kita kawal pemilihan umum ini dari potensi penggunaan politik identitas, terutama identitas keagamaan,” tukasnya.
Kampanyekan ke masyarakat, tidak gunakan politik identitas yang mudharatnya begitu besar dan berpotensi pada disintegrasi bangsa. Jadikan pemilu sebagai agenda politik yang penuh ruang gembira dan suka cita. Lalu, sebagai bentuk apresiasi atas pengabdian kepada negara, Kemenag tahun ini mengajukan kepada presiden untuk memberikan penghargaan Satyalancana Karya Satya kepada 10.198 PNS Kemenag.
Permintaan itu dikabulkan pada HAB ke-78 ini dengan rincian, penghargaan Satyalancana Karya Satya 30 tahun kepada 1.071 orang, 20 tahun kepada 2.810 orang dan 10 tahun kepada 6.317 orang PNS Kemenag. Menag menyampaikan selamat atas penghargaan, sembari mengharapkan peningkatan kinerja dan pengabdian di lingkungan kementerian.
Menariknya, pada peringatan HAB tahun ini, insan Kemenag mengenakan seragam kaos penuh warna sesuai dengan satuan kerja masing-masing berdasarkan edaran HAB tentang rancangan kaos untuk seragam apel HAB. Sedikitnya ada 11 jenis kaos dengan makna tertentu digunakan di setiap satker di Kemenag. Di UIN SU Medan, peserta apel mengenakan seragam berwarga biru dongker untuk satker atau jajaran pendidikan Islam (pendis). Bagian depan tertulis angka 78 menandakan HAB ke-78 Kemenag dan dibagian belakang terdapat tema acara yakni Bersama Umat Indonesia Hebat.
Sebelumnya, apel peringatan HAB ke-78 di lingkungan UIN SU ini tertuang dalam edaran rektor Nomor: 35 Tahun 2023 tentang Hari Amal Bakti ke-78 di lingkungan UIN SU Medan.(Humas)