Medan, (UIN SU)
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Medan merupakan kampus yang strategis dan representatif terhadap upaya peningkatan kualitas umat dan SDM di Sumatera Utara.
Demikian jelas guru besar UIN SU Prof Dr Candra Wijaya, MPd di sela-sela pendaftaran sebagai bakal calon Rektor UIN SU periode 2023-2027 di kampus II Jalan Willem Iskander, Medan, Senin (30/1). Terkait itu, maju sebagai bakal calon rektor, ia mengusung berbagai program dan gerakan.
Di antaranya yang jadi prioritas ialah peningkatan mutu perguruan tinggi dalam berbagai sisi seperti akreditasi, akademik, regulasi dan lain sebagainya. UIN SU, katanya, harus berbenah memperbaiki citra. “Saya selalu berpikir, organisasi yang hidup dan berkembang adalah organisasi yang senantiasa memunculkan ide-ide dan gagasan baru untuk mencapai kemajuan bagi lembaga. UIN SU dapat menjadi lokomotif perubahan yang signifikan bagi kemajuan dan di sisi lain adalah harga diri umat Islam bahwa UIN SU sebuah PTKIN yang asasnya Islam,” urainya.
Visinya, ialah UIN SU menjadi kampus terkemuka, kompetitif, berkarakter dalam penyelenggaraan Tri Dharma perguruan tinggi 2030. Tiga bentuk program unggulan Prof Candra ialah, pertama transformasi kelembagaan, transformasi tata kelola dan transformasi kultural.
Tiga transformasi ini penting melihat pekerjaan rumah yang harus dibenahi. Ia menilai, dalam pengelolaan kampus hari ini, beberapa hal masih menjadi persoalan belum dituntaskan. Di antaranya terkait kampus yang belum sepenuhnya bisa memberikan pelayanan maksimal terhadap semakin besar tuntutan posisi status perubahan menjadi badan layanan umum (BLU) terutama kepada mahasiswa dari segi sarana dan prasarana dengan baik.
Karena itu, UIN SU sebagai aset bangsa dan umat muslim harus ditingkatkan dari waktu ke waktu, dalam hal ini terwujud dalam akreditasi dan menjadi gengsi kampus. Ia mendorong, agar prodi-prodi meningkatkan ke akreditasi unggul, kemudian meningkat lagi dengan mencoba mencapai akreditasi internasional. Rivalitasnya tidak hanya ditingkat nasional namun juga internasional.
Dalam hal tata kelola kampus, ia mengusung untuk menciptakan sebuah ekosistem kampus yang ramah dan harmoni, kondusif dan kampus yang bisa saling membantu mewujudkan perguruan tinggi yang terpecaya, kompetitif dan bergandengan tangan.
Menurutnya, UIN SU dituntut untuk menghasilkan pemikiran untuk peningkatan mutu, berperilaku mutu dan bersikap mutu. Hal itu harus diraih secara kolektif dan menyeluruh serta dimulai dengan menyamakan persepsi. Dilanjutkan dengan menentukan langkah strategis dan menyamakan visi. “Hasil yang bermutu bersumber dari pengelolaan yang bermutu, saya kira itu skema dasar untuk pengembangan UIN SU ke depannya,” tukasnya.
Ia menilai, UIN SU punya sumber daya yang multi-kualifikasi. Persoalannya ialah komitmen dalam memberdayakan, merangkul, menempatkan dalam memanajemen segala potensi. Ia ingin, sebagai lembaga pendidikan tinggi di bawah naungan Kemenag, jangan ada kesenjangan antara PTN-PTN di bawah Kementerian Pendidikan, untuk itu ia merasa perlu adanya kolaborasi yang signifikan, bersama berjalan untuk peningkatan mutu. Namun ia percaya semua perguruan tinggi punya kontribusi yang sama.
Terkait penjaringan rektor, ia ingin turut membingkai untuk bersama membangun harmoni di lingkungan kerja yang baik. Tidak boleh membangun UIN SU dengan kelompok-kelompok kecil dengan kepentingan tertentu. Tapi dengan niat karena Allah, bersama membangun kampus Islam negeri ini. “Siapa pun yang terpilih oleh menteri nanti adalah putra atau putri terbaik dari UIN SU. Kita harus dukung,” pungkasnya.
Prof Candra juga menjelaskan, seperti para bakal calon yang lain, ia merupakan sivitas yang berasal dan tumbuh berkembang dari wadah yang sama yakni UIN SU yang kala itu masih IAIN SU. Kemudian sebagai guru besar, ia juga memenuhi kriteria secara administratif atau persyaratan penjaringan rektor ini. Pengajuan dirinya sebagai bakal calon ini, sejalan dengan amanah untuk menciptakan warga masyarakat Indonesia ini sebagai masyarakat yang maju, cerdas, mandiri dan sejahtera. (Humas)