Medan (UINSU)
Melalui Hari Santri Nasional 2023, perlu dimaknai sebagai momentum perjuangan para santri di masa lalu dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
Demikian jelas Sub Koordinator Humas dan Informasi UINSU Yunni Salma, MM di Medan, Kamis (19/10) terkait pembukaan rangkaian peringatan dan perayaan Hari Santri Nasional 2023 yang digelar Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan hari ini, Jumat (20/10).
UINSU di bawah naungan Kemenag ini turut merayakan Hari Santri dengan rangkaian kegiatan di antaranya seminar nasional bertema ‘Jihad Santri Jayakan Negeri’ yang juga jadi tema utama Hari Santri tahun ini. Lalu expo kemandirian pesantren yang melibatkan 16 pesantren di Sumatera, salawat nariyat direncanakan diikuti puluhan ribu orang secara luring dan virtual hingga berpuncak pada upacara Hari Santri pada 22 Oktober mendatang.
Yunni menjelaskan, selama beberapa hari ini dimulai dengan rapat-rapat kepanitiaan, berbagai tahapan persiapan dilaksanakan dengan baik. “Persiapan peringatan Hari Santri Nasional 2023 yang digelar UINSU ini sudah rampung. Tinggal opening rangkaian acara Jumat (20/10). Seluruh kebutuhan fasilitas dan sarana prasarana pendukung rangkaian kegiatan ini telah dilengkapi,” urainya.
Berbagai petugas dan penanggung jawab kegiatan juga sudah ditentukan dan siap tampil pada pembukaan tersebut. Di antaranya ialah para panitia teknis, moderator dan para narasumber serta tentunya para peserta dari pondok pesantren dan segenap sivitas. “Elemen tersebut penting untuk keberhasilan dan kesuksesan rangkaian program ini,” tukasnya.
Sebelum hari pembukann, surat undangan kegiatan juga sudah didistribusikan baik kepada pemangku kepentingan, forkopimda setempat hingga unsur penting terkait lainnya. Menariknya, Hari Santri ini lebih terkesan karena berdekatan dengan Dies Natalis ke-50 UINSU Medan pada pertengahan November mendatang. Berdekatan dengan itu, diharap menambah semangat dan motivasi untuk memberikan yang terbaik, karena sehubungan UINSU dan pesantren mempunyai hubungan yang erat dan saling melengkapi.
“Kita mengharapkan, dengan rangkaian kegiatan ini, masyarakat secara luas dan warga kampus secara khusus mampu memaknai perjuangan dan jihad para santri dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan RI,” tukasnya.
Yunni mengabarkan, rapat persiapan panitia beberapa kali digelar secara maraton. Baik formal dan non formal, rapat pun dilaksanakan langsung dan secara online. (Humas)