Medan (UINSU)
Kemampuan dan kompetensi berinteraksi, komunikasi yang baik, keramahtamahan, keterbukaan, keleluasaan kepada orang lain merupakan kunci kesuksesan menjalani berbagai jenis giat kuliah kerja nyata (KKN) dengan optimal dan sesuai dengan tujuan.
Demikian disampaikan Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan Prof Dr Azhari Akmal Tarigan, MAg saat pelepasan peserta KKN Nasional Moderasi Beragama 2023 di kampus II Jalan Willem Iskander, Medan, Jumat (7/7). Pada program Tri Dharma perguruan tinggi kali ini, UINSU Medan mengutus enam mahasiswa dari berbagai fakultas.
Prof Akmal Tarigan dalam arahan menyampaikan, utusan merupakan duta UINSU yang mengikuti program tersebut selama 45 hari di Parepare. Tentu dengan berdasarkan pertimbangan yang matang dari berbagai sisi, persiapan diri dan lainnya. “Kalian adalah wajah UINSU pada KKN moderasi beragama di Parepare. Kalian akan berinteraksi dengan mahasiswa seluruh Indonesia, dalam interaksi itu, kalian akan paham posisi kita, kelas kita dan keberadaan kita bersama orang lain. Jadilah mahasiswa yang punya keunggulan,” tegasnya.
“Kemampuan berinteraksi, berkomunikasi baik, keramahtamahan, keterbukaan dan keleluasaan dengan orang lain merupakan kunci menjalani KKN dengan baik,” tukas Prof Akmal.
Selama 45 hari program, lanjutnya, agar membangun kekeluargaan, hubungan harmonis dengan sesama peserta. Maka akan bisa melakukan banyak hal dan belajar banyak hal. “Kunci keberhasikan KKN itu adalah interaksi dengan banyak orang. Maka kita akan mampu merencanakan dan melaksanakan kegiatan lebih mudah,” ujarnya.
Ia berpesan, para utusan hindarkan diri dari perbuatan tercela. Tetap menjaga etika, akhlak, kepribadian dan hal-hal penting lainnya. “Lalu secara konsepsional, kalian harus mampu menunjukkan keilmuan. Maka pahami moderasi beragama dan jaga hubungan baik, itu paling penting,” tandasnya.
Kepada para peserta KKN moderasi ini, sambung Prof Akmal, agar jangan lepas komunikasi dengan para dosen pembimbing lapangan atau pendamping. Niat baik berkegiatan dengan tulus akan banyak menghasilkan hal baik pula.
Peserta utusan UINSU Medan, yakni Aidil Pakpahan, Muhammad Ridho, Mahidir, Khoir, Dwi Annisa dan Nisa Azzahra. Diharapkan usai kegiatan tampil sebagai mahasiswa dengan kacamata baru, perspektif baru dan semangat baru. Lalu menjadi duta bagi mahasiswa untuk pengembangan moderasi beragama secara teoritik dan praktik.
Dosen pendamping atau DPL, Dr Hasan Sazali, MA menyampaikan, program ini merupakan tindak lanjut program Kemenag yang jadi mandatori Menteri Agama Gus Men. Yakni terkait pengembangan penguatan sikap dan pengetahuan untuk mahasiswa terkait moderasi beragama melalui wujud konkret KKN Nasional Moderasi Beragama 2022 yang diikuti mahasiswa PTKIN se-Indonesia dan kampus mitra lainnya.
Pada KKN nasional ini, jelas Dr Hasan, utusan UINSU akan mengusung program multi-etnik dan multi-religius yang menjadi ciri dan identitas masyarakat Sumut. Dengan beberapa outcome dan output yang harus dipenuhi dengan berbagai indikator. Utusan diarahkan membuat semacam history perjalanan KKN dari berbagai aspek termasuk konten moderasi beragama, film pendek dan dokumenter sebagai sarana penguatan moderasi beragama di kalangan generasi milenial.
Ia berpesan, utusan menjaga kekompakan, disiplin dan nama baik UINSU Medan. Memahami dan mampu mengikuti dinamika grup, misalnya menjaga emosi dan bisa mewujudkan tujuan program. Jadi KKN ini bukan hanya aspek memenuhi SKS studi, namun akan mendapatkan pengalaman luar biasa dan wadah bertukar ilmu dengan peserta dari PTKIN lain hingga mampu berprestasi.
Aidil Pakpahan menyampaikan, proses pendaftaran hingga persiapan dalam program KKN moderasi beragama ini. Ia optimis grupnya bisa memberikan yang terbaik dan menjaga nama baik kampus. Materi khas Sumut dan UINSU sudah disiapkan untuk ditampilkan dalam program pengabdian ini dan siap jadi peserta terbaik. Program ini akan digelar dari 12 Juli hingga 28 Agustus mendatang di Parepare. (Humas)