Medan (UIN SU)
Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Medan Prof Dr Nurhayati, MAg mengarahkan agar kehadiran Forum Kajian Ilmu Tafsir Alquran (Forkita) menjadi penyejuk dan sebagai wadah pembentuk masyarakat yang qurani.
Demikian dijelaskan rektor pada seminar nasional bertema ‘Pentingnya kesadaran kesehatan mental dalam perspektif nilai-nilai Alquran, psikoterapi qurani dan medis’ di aula utama kampus II Jalan Willem Iskander, Medan, Kamis (12/10) sore.
Prof Nurhayati menyampaikan, lembaga ini walau tidak di bawah struktur UIN SU langsung, namun keberadaannya penting dan bisa terus berjalan. Karena misi yang dibawa ialah membentuk masyarakat yang qurani dengan nilai dan ajaran Alquran. Selain itu, Prof Nurhayati memberi sinyal agar Forkita bisa menjadi lembaga yang berstatus unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang dinaungi UIN SU Medan.
Rektor mengungkapkan, saat ini miris, masih banyak mahasiswa yang tak paham isi dan kandungan ayat Alquran, bahkan tak pelak sering salah memahami. Hal itu dinilai bisa menimbulkan kecenderungan dan potensi bagi pemahaman ekstremisme baik ekstrem kiri atau kanan. “Karena itu, Forkita hadir memberikan kesejukan khususnya bagi mahasiswa. Banyak gesekan atau konflik yang terjadi karena kesalahpahaman. Itu karena apa? karena hati dan jiwa tidak bermental qurani, menjadikan setiap masalah diselesaikan dengan kekerasan. Padahal itu tidak diajarkan dalam Islam,” urai rektor.
Kepada sekitar 350 mahasiswa peserta seminar, rektor berpesan, agar fokus dalam studi dengan mental qurani, rajin belajar hingga bisa selesaikan studi tepat waktu. Ia juga memotivasi mahasiswa dengan women leadership atau kepemimpinan perempuan, seperti dirinya sebagai rektor perempuan pertama di UIN SU. Diharap seminar ini jadi pencerah membentuk manusia yang qurani, meningkatkan keimanan kepada kitab suci Alquran.
“Insya Allah, kalau kita amalkan ajaran Alquran, maka akan sukses di dunia dan di akhirat. Jika kita jalani kehidupan dengan benar dan dengan keyakinan atas kuasa Allah, kita akan mendapatkan kesuksesan,” ujarnya sembari menceritakan perjalanan hidupnya hingga akhirnya diamanahkan sebagai rektor karena yakin menjalankan takdir Allah, karena tahu yang terbaik buat hamba.
Ia mencontohkan, banyak mahasiswa yang berasal dari daerah. Jika tidak bisa menyesuaikan pola kehidupan di perkotaan yang hedon, maka bisa stres. Untuk itu perlu berbaur dan menyesuaikan diri dengan kehidupan kota dengan pengendalian diri dan jiwa qurani. “Kalau tidak ada jiwa yang dilandasi dengan Alquran, maka bisa akan stres,” tukasnya.
Ketua Dewan Penyantun UIN SU Medan, Musa Rajekshah sebagai pembicara kunci pada seminar menyampaikan, dalam hidup pasti manusia memiliki rencana dan tujuan. Hal itu perlu diwujudkan dengan meminta doa kepada Allah dan restu dari orangtua serta perlu dicapai dengan cara yang halal dan benar.
Segala petunjuk, perintah dan larangan, lanjutnya, telah disampaikan di Alquran. Untuk itu, Musa mengajak agar benar-benar mengamalkan secara utuh tentang ajaran Alquran dan keislaman. Tentu hal itu harus diawali dengan meningkatkan pemahaman kita terhadap ajaran Alquran, salah satunya ialah dengan kajian tafsir.
Penting, menurutnya, menyandarkan hidup hanya kepada Allah dengan mengerjakan perintahnya dan menjauhi larangannya. Selalu menjaga kesehatan diri dari aspek fisik, mental dan rohani atau spiritual yang baik. “Tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah, saya juga masih belajar untuk memahami Alquran lebih dalam. Tingkatkan amal kita, salah satunya dengan meneladani Nabi Muhammad SAW sebagai rasul Allah,” tukasnya.
Mantan Wagubsu ini juga menyampaikan, nasihat kepada mahasiswa agar jangan menyia-nyiakan waktu untuk belajar di UIN SU. Kuatkan rencana dan besarkan usaha untuk meraih tujuan hidup dengan jalan yang benar dan diridai Allah. Ia mengajak, mahasiswa memahami Alquran sebagai jalan hidup dan sumber kekuatan jiwa, menjalankan hidup sesuai dengan ajaran Islam sebagai landasan dan nilai.
Pendiri Forkita, Dr Sugeng Wanto, MAg dalam sambutan menyampaikan, apreasiasi kepada Musa Rajekshah atas kepeduliannya dan keluarga besar Haji Anif terhadap dunia pendidikan Islam termasuk untuk UIN SU. Apresiasi juga disampaikan kepada Rektor UIN SU Prof Nurhayati, diharapkan mampu membawa UIN SU ke puncak kejayaan sebagai kampus unggul.
Dengan narasumber yang didatangkan dari Bogor, Dr Sugeng menyampaikan, agar bisa menambah kecintaan kita terhadap Nabi Muhammad dan jadi pemimpin masa depan. Sejalan tujuan Forkita, yakni membentuk mahasiswa yang qurani, insan yang rabbani dengan menjunjung tinggi akhlak dan adab. “Kalau sudah bersama Alquran, pasti Allah akan bantu dan tinggikan derajat kita, berbahagialah,” tandasnya.
Seminar nasional ini mendatangkan narasumber yaitu Habib Ali bin Muhsin Bahsin sebagai seorang zurriyat atau keturunan rasulullah yang juga pemimpin Majelis Ta’lim Al Musthofa Bogor, narasumber berikutnya ialah Prof Muzakkir ahli tasawuf dan ustaz Badri Yanji membawakan materi karakter jiwa yang sehat berdasar perspektif Islam. Ia juga pimpinan Ponpes Raudhathul Jannah Bogor. (Humas)