Medan (UIN SU)
Mengerjakan segala tugas yang diberikan dosen dengan tuntas, mengikuti instruksi yang diberikan dosen dan tidak melawannya serta memberikan tingkat kehadiran yang maksimal dalam setiap pertemuan pembelajaran di tiap semester merupakan kiat yang diperlukan untuk meraih status cumlaude.
Demikian dijelaskan Ahmad Mutawalli Nasution, S.Sos mahasiswa lulusan program studi Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) yang berhasil meraih status cumlaude yakni IPK 4,0 pada acara Wisuda ke-78 UIN SU tahun 2022 digelar di Gelanggang Mahasiswa kampus I Jalan IAIN, Medan, Rabu (21/9).
“Awal belajar di UIN SU, tidak ada niat untuk meraih cumlaude atau wisudawan terbaik, tapi alhamdulillah pada kesempatan ini diberikan tanggung jawab sebagai lulusan dengan pencapaian cumlaude. Tidak ada yang khusus dalam pembelajaran selama ini, namun yang perlu kita tanamkan sejak awal ialah mengerjakan semua instruksi dosen, selesaikan dengan tuntas semua tugas, tidak melawan guru atau dosen dan kehadiran pertemuan pembelajaran dimaksimalan. Upayakan kehadiran sempurna,” tukasnya.
Ahmad Mutawalli menyebutkan, sebenarnya, tidak ada upaya khusus dalam peraihan lulusan terbaik tersebut. Namun faktor lain menjadi penyemangat baginya, misalnya motivasi dari orangtua. Menariknya, ada kisah yang terwujud di tahun ini, yakni pada 2018, ketika kakaknya juga sebagai lulusan UIN SU yang diwisuda, namun orangtua Ahmad tidak di dalam ruangan prosesi pelantikan wisudawan.
Ibunda, saat itu menyampaikan kepada Ahmad, agar nanti saat dirinya wisuda ibu dan ayah bisa berada di dalam ruang prosesi pelantikan lulusan dan melihat langsung pelantikan lulusan. Kalimat itu yang menjadi motivasi bagi Ahmad untuk bisa mewujudkannya yakni dengan menjadi wisudawan terbaik karena pendamping atau orangtua diberikan kesempatan untuk berada di ruang prosesi. “Umi mau, nanti kalau saya diwisuda, umi harus di dalam,” kata Ahmad Mutawalli menirukan ibundanya.
Kalimat sekaligus doa dari orangtua itu, layaknya menjadi doa, semangat dan motivasi untuk diwujudkan hal itu. “Rasanya senang bisa menghadirkan orangtua di dalam ruangan prosesi pelantikan wisudawan kali ini. Orangtua bisa melihat para petinggi UIN SU dan melihat pada dosen dan guru yang mengajar dan membimbing saya selama kuliah,” ujarnya.
Miliki motivasi
Bagi semua mahasiswa khususnya di UIN SU, Ahmad Mutawalli memberikan tips dan pesan agar semangat belajar bahkan bisa menjadi wisudawan terbaik. Yakni menjadi mahasiswa yang paripurna. “Intinya, niatkan belajar dengan sungguh-sungguh, ikuti pengajaran dari dosen, ikuti instruksinya dan penuhi. Kehadiran juga perlu dimaksimalkan dan jangan melawan dosen. Tetap semangat belajar, niatkan yang baik mulai dari berangkat dari rumah,” urainya.
Ia juga mengarahkan, agar mahasiswa senantiasa memberikan partisipasi aktif dalam proses pembelajaran bersama dosen. Baik dalam kelas daring maupun dalam kelas luring atau bertatap wajah secara langsung. Ia bercerita, motivasi memilih UIN SU sebagai kampus pilihan karena tertarik dengan program studi agama. Terbukti, lulusan ini mengambil prodi manajemen dakwah di FDK UIN SU. “Walau kawan-kawan banyak di kampus lain seperti USU, tapi di sana tidak ada jurusan yang saya minat. Saya lebih minat prodi agama dan memilih manajemen dakwah,” tukas alumni SD, SMP dan SMA Harapan I Medan ini.
Lulusan baru ini, tidak menyia-nyiakan waktunya. Pada tahun ajaran baru ini, ia bahkan telah memulai studi magister dengan program yang sama yakni manajemen dakwah di UIN Jakarta. “Ini sudah pertemuan minggu ketiga di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Alhamdulillah, melalui jalur mandiri bisa melanjutkan studi di sana,” katanya ujar anak kedua dari empat bersaudara ini.
Ayah wisudawan terbaik itu, Muhammad Rum Nasution, SPdI menyampaikan, selalu memberikan motivasi belajar bagi sang anak. Ia mengaku haru dan bergembira bisa hadir mengikuti prosesi pelantikan wisudawan secara langsung. Ia bahkan didaulat untuk memberikan kata sambutan mewakili orangtua wisudawan. Ia mengaku, Ahmad mempunyai kemampuan komunikasi yang baik dengan para guru yang ia miliki sejak kecil. “Saya tidak ada mempengaruhi ia memilih UIN SU, itu pilihan dari hatinya, universitas yang cocok baginya dan dibuktikan dengan prestasi hari ini,” ucapnya.
Senada sang ibu, Ratna yang mengaku senang dan bahagia atas pencapaian putranya kali ini. Ia berpesan agar semakin baik dalam menjalani kehidupan khususnya pendidikan di luar daerah tersebut. “Jangan sombong, jangan tinggi hati dan jangan lupa, salat lima waktu dan amal ibadah selalu dijaga,” pungkasnya.(humas)