Langkat (UINSU)
Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan Prof Dr Nurhayati, MAg menghadiri Jemputan Ikhlas Peringatan Haul ke-100 Syaikh Abdul Wahab Rokan Al Kholidi Naqsyabandi, Tuan Guru Babussalam, Besilam, Kabupaten Langkat yang pertama.
Peringatan yang dihadiri puluhan ribu jemaah Tarikat Naqsyabandiyah yang berasal berbagai daerah di Indonesia bahkan jemaah luar negeri ini digelar terpusat di Madrasah Besar Tuan Guru Besilam, Kecamatan Padangtualang, Langkat, Selasa (5/12). “Selamat haul ke-100 tahun, atau tepat seabad Tuan Guru Syaikh Abdul Wahab Rokan di Besilam ini. Semoga tetap berjalan dan terus berkembang, dalam membawa ilmu sufi khususnya di Sumut,” ujar Rektor Prof Nurhayati.
Turut mendampingi rektor, di antaranya Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga Prof Dr Muzakkir, M.Ag, Kepala Biro AAKK Drs Ibnu Sa’dan, MPd, staf humas dan sejumlah sivitas. Rektor menyampaikan tarikat yang berkedudukan di Langkat ini sejak lama memang menjadi salah satu kawasan kajian sufi dan tasawuf yang tersohor. Jemaahnya bahkan berasal dari banyak daerah di dalam dan luar negeri. Begitupun, sufisme dan tasawuf seiring zaman juga terus berkembang dan relevan di era modern ini.
Rektor dan rombongan dalam kesempatan itu bertemu dengan Tuan Guru Babussalam, Besilam yang ke-13 yakni Dr Zikmal Fuad, MA. Ini menjadi pertemuan keempat bagi rektor setelah pertama bertemu saat menjalankan ibadah haji 2023 di Makkah yang dirangkai dengan reuni alumni UINSU di kota suci tersebut. Dalam pertemuan, rektor menyampaikan perkembangan UINSU kini, dan meminta doa demi kemajuan kampus Islam ini ke depan, khususnya dalam menghadapi segala tantangan.
“Kita terus bekerja dan berdoa demi kemajuan kampus UINSU. Mudah-mudahan mendapat rida dari Allah SWT,” kata rektor sembari menjelaskan bahwa beberapa waktu lalu, 51 dosen tetap bukan PNS jalur Badan Layanan Umum (BLU) UINSU akhirnya menerima SK rektor setelah mendapatkan izin dari Kemenag. Berkat kerja tim yang luar biasa hingga kendala bisa diatasi dengan baik.
Rektor menyampaikan, beberapa persoalan di antaranya pengurusan lahan kampus di kawasan Desa Sena, Deliserdang seluas lebih dari 97 hektare yang kini tengah berkoordinasi dengan Pemprov Sumut dan Kanwil BPN Sumut dan mendapat dukungan positif. Selanjutnya upaya penyelesaikan gedung mangkrak yang sudah hampir tiga tahun berjalan, yang kini tengah juga berkoordinasi dengan Kementerian PUPR agar direnovasi dan diselesaikan. Arahannya agar UINSU melengkapi syarat-syarat terkait gedung mangkrak. Berbagai masalah terus diatasi pimpinan baru ini, agar bisa kembali mendapatkan bantuan dengan skema Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Terkait itu, rektor mengharapkan doa melalui Tuan Guru Babussalam Besilam agar persoalan bisa selesai dengan baik dan selamat. Karena semuanya berkaitan dengan hukum. Lalu agar pimpinan kampus yang dipimpin Prof Nurhayati selamat dari masalah hingga akhir periode jabatan dengan masalah yang dituntaskan bersama. rektor juga sampaikan rasa senang dan bahagia, karena bertemu dengan tuan guru yang ia yakini bisa memberikan suasana batin yang berbeda. Suasana batin yang menenangkan.
Tuan Guru Besilam, Dr Zikmal Fuad menyambut sambutan rektor dengan menyampaikan kata-kata nasihat dan motivasi. Pengalaman dan tantangan yang dihadapi selama ini, mudah-mudahan membawa berkah. Karena, kata tuan guru, hal-hal yang tidak kita sukai boleh jadi itu adalah pemberian yang terbaik yang harus dijalani. “Kami doakan, sudah kami doakan, bahkan waktu di Makkah lalu. Mudah-mudahan pimpinan UINSU dikuatkan, kami doakan sepenuh hati. Kedatangan ini juga membuat kami senang. Mudah-mudahan membawa berkah dan tantangan yang dihadapi pimpinan UINSU dimudahkan oleh Allah,” tandas tuan guru.
Prof Muzakkir menyampaikan, ia secara pribadi juga bagian dari Tariqat Naqsyabandiyah, Karena telah melakukan tiga riset tentang tariqat ini dan dua di antaranya telah menembus Scopus. Penelitian tentang sufisme dan tasawuf di tariqat ini pulalah yang membawanya meraih gelar profesor. Ia menyampaikan, kedatangan ini sekaligus untuk menguatkan hubungan silaturahmi dengan tuan guru di tanah yang diberikan “kekuatan langit” ini.
Prof Muzakkir mengharapkan, agar budaya tariqat yang sejak ratusan tahun berjalan di Besilam dan diikuti jemaahnya di tanah tersebut agar tetap berjalan, dipertahankan dan dikembangkan. Sebagai ruang syiar dakwah dan khususnya dalam perkembangan tarikat, sufi dan tasawuf. Pertemuan ini diharapkan berkesinambungan sebagai ruang untuk mengakses taman-taman surga yang dapat ditemukan di Besilam karena sebagai sumber majelis ilmu dan energi ketuhanan.
Tanah Besilam dan Tariqat Naqsyabandiyah, jelas Prof Muzakkir, merupakan aset negara yang bisa membimbing umat dan memperbaiki moralitas bangsa. Khususnya dengan pendekatan tasawuf dan sufistik. Maka, kampung yang memberikan ketenangan ini perlu dikembangkan dan dilestarikan, sebagai bagian dari khazanah peradaban Islam.
Rombongan pimpinan UINSU Medan sebelumnya juga dijamu dengan makan siang bersama dan disambut dengan hangat oleh para pimpinan tarikat. Sebelumnya, Haul ke-100 tahun Tuan Guru Syaikh Abdul Wahab Rokan digelar pada 1-4 Desember. Dihadiri puluhan ribu jemaah dan penzirah dari berbagai kawasan. (Humas)