UINSU Medan Rajut Kerja Sama Bersama Universitas Padjajaran

Bandung (UINSU)
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan kali ini merajut kerja sama ditandai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama pimpinan Universitas Padjajaran (Unpad) di Bandung, Jumat (27/10).

Dalam sambutan, Rektor UINSU Medan Prof Dr Nurhayati, MAg menyampaikan, beberapa waktu ini semenjak ia dilantik, berbagai kerja sama terus dibangun dan digalakkan dengan lembaga pendidikan tinggi mitra dan lembaga non pendidikan lainnya. Kerja sama yang dibangun tentu terkait pengembangan program Tri Dharma perguruan tinggi meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Kali ini, Prof Nurhayati didampingi Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga Prof Dr Muzakkir, MAg, pejabat bagian kerja sama dan humas menyambangi Unpad. Diharapkan kerja sama yang terjalin ini menjadi pintu awal kerja sama-kerja sama yang lebih teknis ditindaklanjuti oleh fakultas-fakultas. Dengan program-program yang disesuaikan potensi masing-masing.

Prof Nurhayati juga memperkenalkan sekilas profil kampus UINSU, mulai dari jumlah fakultas, jumlah mahasiswa, lokasi kampus, hingga berbagai program akademik dan non akademik. Rektor juga menyampaikan tentang ruh pendidikan di UINSU yakni dengan pendekatan wahdatul ‘ulum atau integrasi keilmuan.

Artinya ialah tidak hanya pembelajaran fokus pada ilmu-ilmu umum dan ulasannya, tapi terpenting juga fokus pada sudut pandang dari sisi pendekatan keilmuan Islam. Atau kajian dengan pendekatan nilai-nilai Alquran dan sunnah. Di antaranya, papar rektor, terkait penanganan jenazah di masa pandemi Covid-19 lalu yang ketika diintegrasikan, menjawab keresahan masyarakat, terkait penanganan jenazah perspektif Islam dalam masa darurat.

Peningkatan kerja sama kali ini menyasar Unpad. “Unpad ini termasuk universitas yang bonafit di Indonesia, jadi kami ingin belajar banyak. Terkait keunggulan dan prestasi yang bisa kami pelajari dan dibagi,” tukasnya.

Ke depan, diharapkan kerja sama lebih terinci. Misal joint research, kolaborasi program para dosen misalnya terkait penelitian dan lain sebagainya. Termasuk bagaimana jalin kerja sama dengan OKI dan membangun fasilitas rumah sakit. Karena hal itu sejalan dengan UINSU Medan yang berencana beberapa tahun ke depan akan memiliki fakultas kedokteran dan rumah sakit berbasis syariah.

Prof Nurhayati juga menyampaikan, ia baru menjabat rektor selama sekitar lima bulan dan juga sebagai rektor perempuan pertama di UINSU Medan. Dengan penuh harapan, mudah-mudahan kerja sama yang dibangun ini ke depan bisa ditindaklanjuti dalam bentuk program kolaborasi sehingga bisa semakin bermanfaat bagi umat atau masyarakat luas.

Rektor Unpad Prof Dr Rina Indiastuti, SE, MSIE didampingi jajaran pimpinan kampus menyambut baik kunjungan kerja sama UINSU ini. Prof Rina dalam kesempatan itu juga memperkenalkan profil Universitas Padjajaran yang saat ini memiliki 190 program studi dari jenjang D-4 hingga S-3. Dengan berbagai potensi, Unpad mengusung ecology dan education campus sebagai visi pengembangan kampus yang ia pimpin.

Unpad saat ini memiliki sekitar 36 ribu mahasiswa dan menurut rektor, angka itu tidak terlalu banyak. Karena fokus Unpad betul-betul pada kualitas pembelajaran dan pendidikan tinggi bukan hanya soal jumlah. Seperti kampus kenamaan lain dengan jumlah mahasiswa yang jauh lebih banyak seperti UI dan Universitas Brawijaya. Bahkan dari 190 prodi tersebut, sebagian besar di antaranya sudah mencapai akreditas internasional.

Prof Rina menyambut baik kerja sama dalam MoU ini. Dipersilahkan untuk melihat dan mencari peluang yang bisa dikerjasamakan. Dalam momen ini sehubungan dengan program kampus, yaitu pada bagian riset dan publikasi. Kolaborasi juga dipersilakan dalam bidang pendidikan. Unpad juga memiliki fasilitas berupa pusat training bagi personel OKI dan laboratorium terkait bioteknologi yang dikembangkan, misal terkait obat-obatan, vaksin dan lainnya.

Unpad saat ini juga sebagai kampus pelopor dalam pengembangan iptek halal. Artinya, rektor menjelaskan, iptek yang mendukung pengembangan industri halal, bukan hanya dari segi label namun betul-betul terukur terkait kehalalan. Di antaranya kehalalan untuk produk obat, kosmetik dan lainnya. Prof Rina membuka untuk ketertarikan UINSU terhadap hal yang bisa dikerjasamakan.

Ia mendukung kerja sama ini sebagai upaya universitas menebar kebermanfaatan bagi masyarakat. Sehingga mampu untuk mewujudkan kesejahteraan di tengah masyarakat dan peradaban. (Humas)