Jakarta (UIN SU)
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Medan melalui kontingennya atas nama Muhammad Agung Permana mahasiswa fakultas ushuluddin dan studi islam program studi Ilmu al-qur’an dan tafsir dengan official Prof. Dr. Muzakkir, M.Ag. akhirnya berhasil menjuarai kompetisi dai pada ajang akbar Olimpiade Agama, Sains dan Riset (OASE) II Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) 2023 di UIN Syarifhidayatullah Jakarta.
Penghargaan itu diumumkan dan disampaikan pada malam puncak OASE II 2023 di UIN Jakarta, Jumat (16/6) malam. “Alhamdulillah, dari empat utusan yang kita delegasikan, untuk cabang dai berhasil meraih juara. Ini adalah prestasi membanggakan yang dicapai mahasiswa kita,” ujar Sub Koordinator Humas dan Informasi UIN SU Yunni Salma, MM di Jakarta di malam puncak OASE tersebut
Dalam acara penutupan, pimpinan panitia OASE II, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UIN Jakarta, Prof Ali Murhanif, MA, PhD menyampaikan, pada malam puncak ini, seluruh pimpinan PTKI, mahasiswa menunjukkan komitmen untuk mengembangkan kompetisi akademik dan ilmiah di lingkungan PTKI seluruh Indonesia. Dengan persiapan yang singkat, namun bisa dijalankan dengan baik dan mengesankan.
Dilihat dari masa-masa awal, mulai dari pembentukan panitia, sosialisasi, pendaftaran, proses babak penyisihan, tim pembuat soal hingga agenda grand final dan puncak kegiatan ini berjalan baik. “Kami sampaikan terima kasih kepada para Kemenag, khususnya Dirjen Pendis untuk pelaksanaan OASE ini, kepada seluruh kontingen PTKI se-Indonesia yang penuh kejujuran dan integritas. Olimpiade ini melibatkan 71 PTKI negeri dan swasta,” urainya.
Apresiasi juga disampaikan kepada tim juri dan unsur pengawas dari kementerian, sehingga, jelasnya, dapat dipastikan kredibilitas dan integritasnya untuk menghasilkan para juara OASE II PTKI 2023 ini. Ucapan terima kasih juga khusus disampaikan kepada badan koordinasi forum wakil rektor III atas masukan dan kritik sepanjang pelaksanaan kegiatan ini hingga berjalan sukses. Ia mengharapkan, olimpiade nasional digelar di UIN Jakarta ini menjadi tonggak kesuksesan bagi pelaksanaan OASE di masa akan datang.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag, Prof Dr Ahmad Zainul Hamdi, MAg mengapresiasi pelaksanaan OASE tahun ini, terkhusus kepada Rektor UIN Jakarta dan wakil rektor III yang mengomandoi tim yang hebat di UIN Syarif ini. Mengangkat tema ‘Membangun moderasi dan inovasi generasi untuk mencapai Sustainability Development Goals (SDGs)’ adalah upaya serius untuk menghasilkan generasi bermutu.
Yakni, lanjutnya, generasi yang dilahirkan PTKI sebagai generasi yang dibekali dengan cara pikir, sikap, cara pandang dan kemampuan yang moderat. Dengan indikator berkomitmen terhadap nilai kebangsaan. “Jangan sampai udara, sumber daya alam, air yang diminum, padi yang dimakan dari tanah Indonesia, tidak menghasilkan bibit unggul yang mengabdi untuk Indonesia pula. Bibit unggul ini yang kita saring melalui olimpiade ini, yang kita dedikasikan untuk Indonesia di masa depan sebagai upaya pembangunan berkelanjutan,” urai Prof Zainul Hamdi.
Ia mengingatkan, dalam sejarah, sains juga alasan penghancuran peradaban di masa lalu. Karena itu, ia yakin, dengan olimpiade berbasis nilai-nilai keagamaan ini, ke depan, kekuatan sains akan dijadikan hal dan bagian untuk membangun peradaban. Tentu dengan pendekatan moderasi dan SDGs.
OASE II ini, sebagai wahana yang betul-betul menjadi talent scouting tingkat nasional, karena untuk peningkatan tidak hanya di ajang nasional namun juga disiapkan untuk mengikuti berbagai ajang internasional. Ia mewacanakan, ke depan soal olimpiade ini tidak lagi dikelola bidang akademik tapi dikelola secara internasional, sejalan dengan rencana pembentukan komite olimpiade nasional PTKI yang menyaring dari baeah hingga nasional. Lalu dikawal dengan pembinaan sehingga siap dikirimkan untuk mengikuti berbagai event internasional. “Kita sedang mengarah ke sana,” tukasnya.
Dalam mekanisme perlombaan, memang ada juara dan yang kalah. Namun pada OASE ini, bukan hanya menyisakan the last man standing. Tapi, lanjutnya, ingin menciptakan orang-orang yang unggul masa depan, bukan dengan cara berkompetisi dan mempermalukan orang lain namun dengan kekuatan berkolaborasi dengan berbagai sumber daya. “OASE ini adalah kerja peradaban dalam waktu yang panjang. Jadi kalau ingin berjalan cepat, jalanlah sendiri. Kalau ingin berjalan panjang dan lama, maka berjalanlah bersama teman,” tukasnya.
Ia menegaskan, masa depan tidak ditentukan oleh orang-orang yang juara tapi egois dan selfish. Tapi masa dengan dibangun oleh orang-orang yang unggul dan memiliki jiwa menyamudera, siap merentangkan tangan dan berkolaborasi dengan rekan lainnya. “Semoga OASE kali ini menjadi stepping stone untuk melangkah lebih baik ke depan,” ujarnya.
Wakil Menag RI, Dr Zainut Tauhid Sa’adi, MSi dalam sambutan penutupan menyampaikan, terima kasih dan apresiasi kepada panitia, tim juri, tim pembuat soal dan semua pihak terkait sehingga kegiatan berjalan lancar dan sukses serta melahirkan prestasi membanggakan. Ini upaya mendorong prestasi mahasiswa oleh Kemenag melalui Dirjen Pendis untuk kembangkan inovasi dan kreativitas pada banyak bidang. Dijadikan sebagai arah pengembangan pembelajaran pada PTKI yang berdaya saing global.
“Ini juga wadah mengintegrasikan ilmu agama dan sains teknologi, meningkatkan kreativitas dan daya saing dalam mencetak prestasi. Terpenting sebagai wahana menjalin silaturahmi antara PTKI seluruh Indonesia. Saya yakin, dengan ini bisa mencetak mahasiswa cerdas, kreatif, inovatif dalam bidang agama, sains dan teknologi,” terangnya.
Melalui program ini, katanya, dijadikan sebagai ajang meningkatkan kemampuan mahasiswa dan memotivasi dosen dan perguruan tinggi dalam menaikkan kualitas penyelenggaraan pendidikan tinggi dan menaikkan kualitas serta menyejajarkan ilmu agama, mutu perguruan tinggi Islam dalam level nasional dan global. “Selamat atas pencapaian, namun jangan sampai prestasi itu membuat cepat puas dan bangga. Prestasi hari ini, harus jadi scuan merai prestasi lebih tinggi,” tandasnya.
Bagi yang belum beruntung menjuarai OASE, jelasnya, agar jangan berputus asa. Tetaplah semangat dan terus berusaha dalam meraih hasil terbaik, tidak ada kata menyerah. Tetap berlatih keras dalam meraih dan mengukir prestasi. “Yang menjadi juara boleh bebeberapa, tapi pemenangnya adalah kita semua,” tukas Wamenag.
Hari ini, imbuh Dr Zainut Tauhid, lahir generasi berprestasi yang mengharumkan nama PTKI di kancah nasional dan internasional. Semoga olimpiade ini dijadikan sarana meningkatkan hubungan silaturahmi antar-PTKI menjadi lebih baik, akrab dan harmonis. Melahirkan mahasiswa yang berkarakter, cerdas, sehat jasmani dan rohani serta berakhlakul karimah. Wamen lalu menutup resmi perhelatan OASE II PTKI 2023 di UIN Jakarta. Acara dilanjutkan dengan pembacaan SK tentang pengumuman hasil kompetisi atau pemenang pada ajang olimpiade tersebut.
Hadir dalam penutupan, para pimpinan PTKI se-Indonesia, pejabat tinggi dan menengah di Kemenag, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Asep Saefuddin, para anggota kontingen PTKI seluruh Indonesia pada OASE II dan segenap sivitas akademika di lingkungan kampus Islam dari berbagai daerah. Peserta antusias mengikuti pengumuman dan sebagai juara umum ialah tuan rumah, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Usai pengumuman dan penyematan tanda penghargaan dilanjutkan dengan hiburan bersama grup band Wali. (Humas)