Gorontalo (UIN SU)
Setiap insan pramuka atau kepanduan harus mampu menjadi garda terdepan dalam menyuarakan dan menunjukkan moderasi beragama di tengah masyarakat untuk menjaga keberagaman dan perdamaian.
Demikian ditegaskan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Dr Nispul Khoiri, MAg selaku Pemimpin Kontingen (Pinkon) Pramuka Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Medan pada Perkemahan Wirakarya Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan (PWN PTK) XVI 2023 di IAIN Sultan Amai Gorontalo, Senin (22/5) usai pembukaan kegiatan tersebut. “Ini giat dua tahun sekali melibatkan seluruh PTK se-Indonesia dengan tuan rumah Gorontalo. Saya sambut baik dan apresiasi karena kegiatan ini memberikan manfaat cukup besar,” ujar Dr Nispul.
Menurutnya, pendidikan kepramukaan atau kepanduan ini penting bagi kaum muda untuk membangun kedisplinan, kemandirian, manajemen diri, patriotisme, cinta Tanah Air, nasionalisme dan lain sebagainya sejalan tujuan pendidikan karakter. Giat ini, sesuai tema, maka setiap pramuka, jelasnya, harus menjadi garda terdepan dalam mengawal dan menunjukkan moderasi beragama. “Tema ini penting dan menarik, kita harus tampil sebagai duta moderasi beragama di tengah masyarakat,” urainya.
UIN SU Medan yang mengutus kontingen penuh, yakni 19 orang terdiri dari pinkon, beberapa pembina pendamping dan belasan anggota kontingen yang merupakan mahasiswa anggota pramuka UIN SU Medan ini diharapkan membawa pengalaman di kegiatan ini dan dijadikan semangat dan energi baru dalam membangun pramuka di UIN SU. Terutama dalam hal menyebarkan gerakan moderasi beragama yang dicanangkan kementerian.
Pengalaman, wawasan dan hal-hal positif, imbuhnya, bisa dibawa pulang dijadikan warna baru untuk mengisi kegiatan kepramukaan di kampus UIN SU Medan. “Suasana baru yang bisa diterapkan ialah kehadiran pramuka harus terdepan dalam membangun semangat toleransi, menjaga perdamaian dengan pendekatan moderasi beragama,” tukasnya.
Dr Nispul menilai, Gerakan Pramuka merupakan wadah penghasil gerakan moderasi beragama dan toleransi sejak dulu karena sejalan dengan nilai luhur dan pendidikan kepramukaan. Hal ini yang harus dikembangkan di wadah gugusdepan pramuka di UIN SU. Walau ia menyadari, kaum milenial tidak bisa dipaksa bergabung di Gerakan Pramuka, namun anggota pramuka UIN SU harus mampu membaca situasi dan terus menyebarkan semangat moderasi, termasuk untuk mahasiswa lainnya.
Ke depan, ia mengarahkan, agar memperkuat sosialisasi dan promosi UKK Pramuka UIN SU bagi ribuan mahasiswa di kampus Islam terbesar di Sumut ini. Hal ini sejalan harapan Menteri Agama agar pramuka harus jadi bagian dan garda paling depan membangun gerakan moderasi beragama dan UIN SU harus mengambil peluang ini.
Sementara Kepala Biro AAKK Drs Ibnu Sa’dan, MPd menyampaikan, melalui momen agenda nasional ini, yang diikuti seluruh PTK Kemenag, bagus sebagai wahana untuk menjaga keragaman dan perdamaian. Potensi kepramukaan seperti mampu berpikir kritis, kreatif dan inovatif, hal ini juga sejalan dengan Tri Dharma perguruan tinggi melalui kemah bakti ini. Juga seirama dengan istilah Tri Bina pramuka.
“Peserta kita, dari kontingen UIN SU Medan bisa berbaur dan bertukar pikiran dari keberagaman di kegiatan PWN PTK ini. Sehingga nanti bisa dibawa dan diterapkan di Medan. Untuk dijalankan dari pengalaman ini dan diajarkan bagi generasi selanjutnya yang akan berangkat pada PWN selanjutnya,” katanya.
Drs Ibnu juga dengan semangat, kalau ada kesempatan, agar UIN SU menawarkan diri menjadi tuan rumah pada PWN PTK selanjutnya. “Hari ini melihat IAIN Gorontalo menjadi tuan rumah, ini memotivasi kita untuk jadi tuan rumah berikutnya. Insya Allah kita siap. Kita ajukan melalui forum-forum terkait, kita siapkan sarana prasarana, kita siapkan lahan yang memadai. Kita siap dukung UIN SU jadi tuan rumah,” pungkasnya. (Humas)