Medan, (UIN SU)
Senat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Medan menggelar sidang pemberian pertimbangan dan penilaian kualitatif terhadap 15 calon Rektor UIN SU Medan periode 2023-2027 di ruang sidang Biro Rektor kampus II Jalan Willem Iskander, Medan, Selasa (14/2).
Hasil sidang tersebut, akan disampaikan kepada Menteri Agama untuk penetapan. “Yang paling utama, ada aspek pertimbangan dan penilaian kualitatif yang diberikan oleh para senator yang berhak dan hadir. Di antaranya yakni kepribadian, integritas, profesionalisme, kepemimpinan, manajerial, kompetensi akademik, kemampuan kerja sama dan visi misi,” jelas Ketua Senat UIN SU Prof Dr Saiful Akhyar.
Sidang pemberian pertimbangan kualitatif itu diawali pemaparan visi misi masing-masing calon di hadapan anggota senat universitas. Sebelumnya, visi misi dalam bentuk tulisan sudah dibagikan ke senat untuk dipahami agar senat bisa memberikan penilaian objektif untuk masing-masing calon.
“Fokus kita bagaimana supaya pertimbangan dan penilaian bisa diberikan secara okjektif dan ikhlas. Pertimbangan yang diberikan mendukung secara positif tiap calon. Harapan kita, Menteri Agama membaca hasil pertimbangan, menjadi bahan bermanfaat bagi menteri untuk menetapkan satu dari 15 calon,” urai Prof Saiful.
Dijelaskannya, tiap calon diberikan waktu tujuh menit untuk memaparkan visi misi sebagai rektor. Prof Saiful mengarahkan kepada anggota senat agar visi misi bukan untuk diperdebatkan namun untuk dihayati dan dipahami untuk menghasilkan penilaian dan pertimbangan kualitatif. “Kita harapkan terpilih pemimpin yang jujur, amanah, mengayomi, mampu berkolaborasi dengan semua pihak dan sivitas akademika secara berkeadilan. Kita harapkan pemimpin yang ditetapkan menteri adalah yang dipilih oleh Allah dan rasul,” tukasnya.
Para calon, urainya, tentu punya 15 kekurangan juga punya 15 kelebihan. “Tapi kalau kita jujur dan ikhlas, kekurangan tidak kita besarkan tapi kelebihan kita agungkan. Kelebihan itu akan menutupi kekurangan. Bila dengan kolaborasi atau dengan sistem berjemaah, kekurangan akan tertutupi dan menjadi kekuatan,” tandasnya.
Dengan semangat berjemaah, diharap hadir sosok pemimpin yang membawa perubahan. Yang bisa mengelola dan mengembangkan serta memberdayakan segala potensi UIN SU Medan. “Ibarat pohon, sekecil apapun potensi kalau diberdayakan akan subur dan berbuah lebat,” tukasnya.
Prof Saiful menilai, dari awal proses penjaringan rektor ini, yakni mulai sosialisasi, pendaftaran, verifikasi pemberkasan dan sidang senat ini berjalan aman, damai dan sejuk. “Dari awal saya jelaskan, mendaftar sebagai calon rektor ini bukan saling bertanding tapi saling bersanding, bukan saling memukul tapi saling merangkul, bukan saling bertarung tapi bersama dalam satu karung. Siapa pun yang terpilih harus wujudkan visi misi sebagai rektor dan dengan tekad membangun UIN SU bersama-sama,” ujarnya.
Ia mengarahkan, rektor terpilih nanti mampu mengkolaborasikan semua kekuatan para calon untuk majukan UIN SU, tidak ada kelompok yang dimarjinalkan. “Suasana sejuk sejak awal penjaringan ini mari kita jaga betul, dengan suasana yang damai dan baik,” pungkasnya.
Proses penjaringan yang dikemas apik sedemikian rupa ini diharapkan membawa perubahan dan kebermanfaatan bagi kemajuan kampus dan pengembangan UIN SU ke depan. “Kita ingin ada unity (persatuan), tidak memepersoalkan hal-hal kecil,” tutupnya. (Humas)