Medan, (UIN SU)
Pelaksana tugas (Plt) Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Medan Prof Dr Abu Rokhmad, MAg menyampaikan, jumlah guru besar yang mendaftar para penjaringan Rektor UIN SU periode 2023-2027 dinilai fantastis dan sebagai tanda masih banyak guru besar yang peduli untuk membesarkan kampus Islam negeri terbesar di Sumut.
“Hingga pendaftaran penjaringan untuk bakal calon Rektor UIN SU 2023-2027 ditutup pada Selasa (31/1) pukul 16.00 WIB, ada 15 guru besar yang mendaftar ini angka luar biasa fantastis. Terbesar dalam sejarah UIN SU, guru besar yang mendaftar ini jadi penyemangat bagi kita, masih banyak guru besar yang peduli untuk menjadikan UIN SU lebih besar di masa depan. Siapa pun yang terpilih harus sosok yang tepat, amanah, berintegritas dan berpotensi paling berprestasi, sosok yang mampu memimpin UIN SU. Ini aspek yang penting sekali,” urai Prof Abu Rokhmad terkait perkembangan penjaringan rektor di kampus II Jalan Willem Iskander, Medan, Selasa (31/1) sore.
Prof Abu Rokhmad mengapresiasi kepada panitia penjaringan (panjar) yang bekerja keras melayani para guru besar yang mengikuti proses penjaringan mulai dari pendaftaran. Ia juga memberi apresiasi pada para guru besar yang berkenan mendaftar sebagai bakal calon rektor di UIN SU. “Saya yakin, para guru besar yang mendaftar, punya niat yang tulus untuk berkontribusi membesarkan UIN SU secara nyata dari dalam, bukan hanya dari luar,” tukasnya.
Plt Rektor UIN SU meyakini, setiap guru besar yang maju pada penjaringan tersebut, pasti melalui proses cukup panjang dan banyak pertimbangan serta berbagai usaha berat. Mulai dari pertimbangan bakal calon dengan diri sendiri, bakal calon dengan keluarga dan kolega, sehingga memutuskan untuk maju pada pemilihan rektor ini.
Dari jumlah pendaftar itu, Prof Abu menilai proses sosialisasi dinilai cukup berhasil. Secara umum, menilai UIN SU masih dalam kondisi cukup baik dan bisa diperbaiki untuk lebih baik dan lebih maju. Para guru besar mampu mengukur setiap potensi kampus, walaupun sejalan dengan banyaknya tantangan. Para pendaftar yakni guru besar itu, juga menyiapkan serta menawarkan berbagai konsep, program, solusi dan jalan keluar yang bisa diberikan dijalankan dalam bentuk visi misi untuk memajukan UIN SU Medan.
Pendaftaran sebagai tanda kesiapan guru besar ini, jelas rektor, adalah sebagian dari proses. Setelah ini ialah proses verifikasi kelengkapan persyaratan, penyerahan dokumen balon rektor dari panitia kepada Plt Rektor, selanjutnya diserahkan kepada senat universitas untuk memberikan pertimbangan kualitatif, dan selanjutnya disampaikan kepada Menteri Agama secara spesifik dari pada calon rektor tersebut. “Proses ini diarahkan agar bisa terkonsolidasi dengan baik,” tandasnya.
Ia menerangkan, sejumlah nilai yang harus dimiliki siapa pun rektor yang terpilih. “Yang paling penting itu harus amanah, profesional dan berintegritas. Punya potensi prestasi terbaik. Mampu bekerja dengan penuh integritas, tidak menambah masalah, itu jadi prestasi. Bahkan kalau bisa menyelesaikan pekerjaan rumah di UIN SU, maka itu hal yang luar biasa,” ujarnya.
Setelah menemukan sosok pemimpin dengan nilai-nilai itu, maka berbagai program peningkatan di antaranya akreditasi, kurikulum akademik, perwujudan visi misi merupakan keniscayaan dan semacam bonus dari kerja amanah dan berintegritas serta profesional. Ia berpesan, para calon nantinya bisa bersaing secara fair (adil), memberikan visi misi terbaik. “Para calon siap menjalin hubungan baik dengan banyak pihak, untuk meyakinkan dirinya bahwa layak menjabat rektor”, ujar Prof Abu.
Ia juga berpesan, pada calon rektor tidak boleh menggunakan kekuatan-kekuatan yang bisa merusak integritas calon itu sendiri. Misalnya dengan menggunakan politik uang. “Itu tidak boleh terjadi, saya ingin memastikan proses penjaringan berjalan fair. Yang berintegrasi dan potensi paling besar untuk prestasi itulah yang akan memimpin UIN SU. Bukan karena cara yang tidak terpuji, karena pola itu akan jadi beban bagi rektor akan datang,” urainya.
Yakni, sambungnya, beban untuk mengembalikan modal untuk menduduki jabatan tertentu. “Tidak boleh terulang hal seperti itu, jadi persaingan harus benar-benar fair dan adil. Kalau kita terpilih maka bukan terpilih karena uang. Tapi karena benar berintegritas, kompetensi dan paling berpotensi berprestasi, saya yakin itu jadi rektor masa depan. Setelah ini, agar proses selanjutnya disiapkan sebaik-baiknya, yakni sesi pertimbangan senat untuk menyampaikan visi misi. Proses ini fair sesuai dengan nilai keislaman,” tukasnya.
15 guru besar
Ketua Panitia Penjaringan Rektor UIN SU 2023-2027, Prof Dr Sukiman, MSi menyampaikan, 15 pendaftar pada penjaringan dan menjadikan mereka sebagai bakal calon (balon) rektor sesuai urutan :
- Prof Dr Ramadhan, MA
- Prof Dr Drs Abdurrahman, M.Pd
- Prof Dr Azhari Akmal Tarigan M.Ag
- Prof Dr H Iswandi Syahputra, M.Si
- Prof Dr Didik Santoso, M.Pd
- Prof Dr Faisar Ananda, MA
- Prof Dr Hasan Asari MA
- Prof Dr Katimin, M.Ag
- Prof Dr H Muzakkir, M.Ag
- Prof Dr H Khairuddin, MA
- Prof Dr Nurhayati, M.Ag
- Prof Dr Mesiono, SAg. M.Pd
- Prof Dr Candra Wijaya M.Pd
- Prof Dr Syamsul Rijal, M.Ag
- Prof Dr Amroeni Drajat, M.Ag
Dari 15 pendaftar penjaringan rektor ini, tiga di antaranya berasal dari kampus selain UIN SU, yakni dua dari UIN Yogyakarta dan satu dari UIN Ar-raniry Banda Aceh. Lalu dari 15 bakal calon rektor ini, satu di antaranya adalah profesor perempuan yang membawa konsep women leadership yakni Prof Nurhayati.
Menurut analisis Prof Sukiman, gagasan para guru besar sebagai bakal calon rektor pada penjaringan ini, banyak yang mengusung dan menawarkan nilai dan nuansa spiritual serta moralitas. Dua aspek itu yang banyak diturunkan dalam bentuk program dan gerakan dalam kepemimpinan jika dipercayakan mendapatkan amanah tersebut. Pada pendaftaran penjaringan rektor ini, bagian yang menarik ialah semua pendaftar pada saat datang ke sektretariat panitia untuk mendaftar mengikuti rangkaian acara.
Di antaranya, pada pendaftar disambut dengan berbalas pantun Melayu yang dinilai berperan untuk meningkatkan tali silaturahmi. Kemudian membacakan salawat badar untuk memberikan kesejukan. “Rangkaian ini memiliki makna filosofi mereka nanti yang akan diamanahkan menjadi pemimpin, dapat mengikuti jejak Rasulullah SAW. Kemudian guru besar akan diarak ke tempat pendaftaran. Hal itu dimaksudkan, calon rektor punya “capital social” berupa senyum, ramah dan berbagi dengan orang lain. Diharapkan rektor terpilih tidak kaku,” terangnya.
Usai proses pendaftaran, katanya, dilanjutkan sesi wawancara dengan para balon untuk informasi terkait pendaftaran tersebut disiarkan di website resmi UIN SU. “Kita doakan para peserta penjaringan bisa mengembangkan paradigma baru yang disebut paradigma moral. Harapan berikutnya, rektor terpilih nanti ialah seorang profesor yang tidak hanya dengan keintelektualannya namun juga memiliki hati, jiwa dan perilaku layaknya profesor.
Ia mendoakan, rektor terpilih nanti mendapatkan keberkahan dari Allah dan mampu mengkonsolidasi semua potensi. Seorang rektor profesor, harus mampu memiliki ruh rabbani yang nantinya akan membuat pemimpin menjalankan tugas sesuai dengan rida Allah SWT, sekaligus rajin menjalankan amal-amal kebaikan. “Saya bangga kita bisa melewati tahap pendaftaran yang dimulai dari 18-31 Januari 2023 ini. Penutupan pendaftaran ini, tanda memasuki tahap selanjutnya ialah tahap verifikasi dari kelengkapan administrasi pada peserta pendaftaran penjaringan. Lalu akan diteruskan ke rektor dan diserahkan ke senat universitas,” pungkas Prof Sukiman. Diketahui, pada akhir Februari mendatang, hasil penjaringan di kampus akan dibawa ke Kemenag untuk mendapatkan penetapan dari Menteri Agama. (Humas)