Medan, (UIN SU)
Guru besar dari Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam (FUSI) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Medan Prof Dr H Amroeni Drajat, MAg mengusung visi misi untuk membangun citra kampus Islam yang berakhlakul karimah dijalankan oleh insan-insan yang mandiri.
Demikian dijelaskan Prof Amroeni Drajat saat mendaftarkan diri sebagai bakal calon (balon) Rektor UIN SU Medan periode 2023-2027 di kampus II Jalan Willem Iskander, Medan, Selasa (31/1). Sebagai pendaftar ke-15 dan terakhir pada penjaringan rektor kali ini, ia mengaku termotivasi untuk memperbaiki kondisi kampus Islam ini lebih baik ke depan.
“Pertama, saya semangat dan punya peluang untuk mendaftar sebagai bakal calon Rektor UIN SU 2023-2027. Motivasi dan keinginan kami ialah untuk memperbaiki kondisi dan menjadikan UIN SU lebih baik ke depannya. Dengan visi misi membangun citra yang berakhlakul karimah,” ujarnya.
Gagasan penerapan citra akhlak dimaksud, jelas Prof Amroeni, juga sebagai upaya meneladani Nabi Muhammad SAW dalam pelaksanaan tugas, yaitu dalam hal pelaksanaan tata kelola dan tata laksana kampus atau perguruan tinggi. Hal ini, menurutnya, penting diimplementasikan dalam hal memperbaiki moralitas dalam UIN SU.
Rancangan program yang ia siapkan, jika dipercayakan amanah sebagai rektor, jelasnya, bermuara pada pengembangan kualitas pendidikan kampus. Di antaranya untuk peningkatan dan kemajuan penerapan Tri Dharma perguruan tinggi. Maka perlu perubahan dan inovasi dari sisi tata kelola kampus termasuk tata kelola keuangan.
Program lain yang ia rencanakan ialah untuk perbaikan kualitas input atau masukan dari unsur mahasiswa dan sekaligus meningkatkan dan memberdayakan peran alumni. Berbagai program yang Prof Amroeni jelasnya, ditujukan untuk mewujudkan kampus Islam negeri yang unggul dan dibanggakan masyarakat Sumut khususnya.
Secara umum, menurutnya, aspek penting dalam perbaikan UIN SU Medan ialah berarti juga sama pentingnya dengan meningkatkan dan memperbaiki infrastrukturnya. Mewujudkan hal itu, jelasnya, tidak bisa dilakukan sendiri atau dilakukan secara parsial-parsial.
Maka, menurut, Prof Amroeni, penting untuk mengelola sumber daya manusia (SDM di kampus seperti dosen dan tenaga kependidikan. Dua unsur ini yakni dosen dan tenaga kependidikan (tendik) perlu disusun atau diselaraskan dengan kebutuhan kampus untuk terus bergerak maju. Dengan begitu, kualitas SDM dimaksud bisa lebih selaras dengan upaya meningkatkan UIN SU ke jenjang yang lebih baik dan berkualitas.
Ia menilai, mekanisme pelaksanaan penjaringan Rektor UIN SU 2023-2027 sejauh ini berjalan aman dan baik. Namun ia berharap, ke depan terkait proses dan tahapan penjaringan rektor ini bisa mencegah dan mengantisipasi kekuatan-kekuatan dalam penjaringan ini yang bersifat politis. Agar tahap penjaringan berjalan secara baik, lancar dan adil. (Humas)