Medan, (UIN SU)
Pelaksana tugas (Plt) Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Medan Prof Dr H Abu Rokhmad, M.Ag menegaskan, ada dua skill atau keterampilan yang perlu dimiliki mahasiswa dan lulusan UIN SU yang berguna dalam setiap ruang pengabdian di tengah masyarakat, dua keterampilan yakni menulis dan berbicara (writing and speaking).
Demikian dijelaskannya dalam arahan dan bimbingannya pada pembukaan Festival Perpustakaan UIN SU 2022 di Kampus IV Tuntungan, Medan, Rabu (26/10). Festival kali ini mengangkat tema jadilah berliterasi selamatkan generasi kita, digelar dengan berbagai rangkaian kegiatan, meliputi akademik dan entrepreneurship.
Prof Abu Rokhmad menerangkan surat Alquran pertama yang diturunkan dikaitkan dengan festival perpustakaan ini, yakni perintah pertama dari Allah SWT kepada rasul-Nya ialah literasi. Artinya, literasi menjadi aspek penting bagi kemajuan peradaban. Literasi berakar dari membaca, maka ia menegaskan, tidak ada orang yang literasinya baik jika ia tidak rajin membaca. “Orang hebat biasanya orang yang banyak membaca, orang yang mengenal perpustakaan,” tukasnya.
Makna lanjutan dari ayat tersebut, jelasnya, ialah perintah untuk melaksanakan riset atau penelitian. Yakni meneruskan gagasan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti. Maka mahasiswa dituntut untuk penemu (inventors) dengan melakukan pencarian dan penelitian agar mengerti makna kehidupan. Hal itu tentu dicapai dengan literasi. “Mahasiswa tidak bisa mulai meneliti dan menemukan jika tidak dimulai dengan membaca,” ujarnya.
Rektor menuturnya, ada dua skill atau keterampilan yang diperlukan khususnya jika sudah menjadi sarjana, kemampuan yang berguna saat mengabdi di mana saja di tengah masyarakat. Yakni kemampuan menulis (writing) dan berbicara (speaking). Skill ini dinilai sangat mendukung dalam hidup dan tinggal di mana saja. Skill menulis untuk menuangkan ide-ide, orang bisa menulis karena rajin membaca, begitu pula skill speaking. Dua hal ini juga memberikan dampak ekonomi yang baik.
Ia mengarahkan, agar mahasiswa akrab dengan perpustakaan yang disebut-sebut sebagai mahkota kampus. Jadikan ruang kegiatan ini untuk mahasiswa berdiskusi meningkatkan literasi. Agar semakin berisi dan semakin beradab menghadapi persoalan. “Perpustakaan menyimpan berbagai khazanah kehidupan dan peradaban manusia serta ilmu pengetahuan. Jadikan perpustakaan sebagai kelas kedua,” tandasnya sembari menekankan penerapan budaya literasi harus diterapkan setiap hari.
Kepala Perpustakaan UIN SU, Prof Dr Nurhayati, MA menyampaikan, festival ini merupakan kegiatan rutin tahunan dimulai dari 2018. Tema diangkat menilik peran literasi yang terus berevolusi tidak hanya sekadar baca dan tulis, maka diharapkan budaya literasi mahasiswa UIN SU juga terus dikembangkan. Sehingga kelak lulusan kampus bisa mengembangkan inovasi pada bidang masing-masing.
Ia menjelaskan, sasaran program ialah agar para mahasiswa mampu menghasilkan produk inovasi, misalnya pengembangan perpustakaan, pengembangan dan penerapan teknologi informasi dan digitalisasi yang diselaraskan dengan budaya literasi kini. Hal itu termasuk untuk mewujudkan tujuan pengembangan berkelanjutan (SDG) yakni pendidikan yang bermutu.
Hal itu, menurutnya, sangat ditentukan dari perpustakaan di kampus. Perpustakaan mempunyai peran untuk memberikan akses informasi dan bisa mewujudkan hal tersebut. Untuk itu, beberapa kegiatan digelar di antaranya seminar nasional perpustakaan mengundang narasumber yakni Nazaruddin Musa dari UIN Ar-Raniry Aceh, lalu talk show, life music dan bazar UMKM. Beberapa perlombaan juga digelar yakni akustik, karya tulis ilmiah, videografi dan turnamen Mobile Legend yang diikuti 32 tim.
Festival digelar dua hari, Rabu-Kamis (26-27/10) di kampus IV Tuntungan. Kegiatan ini juga didukung beberapa sponsor di antaranya BUMN PT Pelindo dan lainnya. Hadir dalam acara, para dekan dan wakil dekan se-lingkungan UIN SU dan segenap sivitas akademika kampus. (Humas)