Medan, (UIN SU)
Sebanyak 5.419 mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Medan melaksanakan program kuliah kerja nyata (KKN) 2023 di 181 desa di tiga provinsi yakni di Sumut, Kepri dan di Parepare, Sulawesi Selatan.
Demikian disampaikan Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat UIN SU Medan Prof Dr Syukri Albani, MA saat pembekalan dan pemberangkatan ribuan mahasiswa KKN tersebut di halaman biro rektor, kampus II Jalan Willem Iskander, Medan, Senin (17/7) siang. “Tahun ini, jumlah mahasiswa KKN 5.419 orang terdiri dari 181 kelompok dan ditempatkan di 181 desa di 120 kecamatan dan di tiga provinsi yakni Sumut, Kepri dan di Parepare, Sulsel untuk KKN moderasi beragama,” urai Prof Syukri.
Ada beberapa jenis KKN, jelasnya, untuk di Parepare adalah KKN Moderasi Beragama 2023 yang diinisiasi Kemenag dan UIN SU Medan mengutus enam orang. Lalu KKN mandiri di Batam, Kepri 16 orang dan sisanya sebagai peserta KKN reguler di berbagai wilayah di Sumut. “Adik-adik kita ini terhitung melaksanakan KKN mulai 18 Juli hingga 18 Agustus 2023. Jadi Insyaalllah peserta KKN UINSU ikut berkontribusi dalam meriahkan kegiatan-kegiatan bersifat nasionalis di berbagai desa, misalnya dalam 17 Agustus Hari Kemerdekaan,” ungkapnya.
Prof Syukri menambahkan, peserta KKN UIN SU Medan diberikan pembekalan, buku panduan program KKN, atribut dan plakat KKN sebagai bentuk kenang-kenangan untuk desa. Selain itu, ia mengingatkan kepada seluruh peserta untuk tidak membuat kerusuhan, kegaduhan dan menjaga adab, etika serta akhlak selama berlangsungnya KKN.
Ia memerintahkan, kelompok KKN tidak mengunggah video di media sosial baik dalam bentuk Tiktok dan Instagram dan lainnya yang isinya tidak memberi edukasi dan memberi citra negatif terhadap desa. Jika hal itu terjadi, status KKN akan dibatalkan dan dua tahun berturut tidak diperbolehkan melaksanakan KKN sebagai syarat pemenuhan studi dan SKS.
Kemudian, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UIN SU Medan, Dr Hasan Sazali, MA mengatakan, peserta KKN UIN SU Medan harus menjaga nama baik kampus karena menjadi repersentasi atau perwakilan sebagai mahasiswa maupun lembaga pendidikan di tengah masyarakat.
“Seperti pepatah mengatakan di mana bumi dipijak dan disitu langit dijunjung dengan catatan ada hal-hal yang harus ditoleransi. Apalagi KKN kita ini moderasi agama yang temanya tentang aktivitas peran sivitas akademika UINSU Medan yang moderat dalam menjaga dan membangun peradaban,” ujarnya
Dr Hasan menekankan, kepada seluruh peserta KKN untuk membuat pelaporan yang baik secara akademik karena sebagai output sesuai dengan sistematika dan logika pemikiran dalam tata cara penulisan karya ilmiah seperti kajian jurnal potensi desa wisata, kearifan lokal dan keunikan yang lainnya di desa. “Jaga kekompakan karena banyak sekali mahasiswa yang kurang kompak selama kegiatan KKN ini” pintanya.
Dalam sesi pemberangkatan, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UIN SU Medan Prof Dr Katimin, MAg dalam sambutannya mengatakan, KKN merupakan kegiatan mahasiswa yang rutin dilakukan untuk pengabdian masyarakat. Tetapi kegiatan ini harus dilakukan dengan menjaga nama baik kampus sebagai mahasiswa yang menjaga moral dan etika dalam mengabdi di masyarakat. “Laksanakan KKN ini dengan yang terbaik. Saya yakin jika lakukan terbaik dan ikhlas akan melahirkan prestasi,” ungkapnya.
Prof Katimin menjelaskan, peserta KKN harus melaksanakan kegiatan-kegiatan luar biasa. Hal ini menjadi tanggapan bagi peserta KKN, harus mampu menciptakan prestasi yang kreatif dan inovatif selama pengabdian masyarakat. “Kami menunggu prestasi, kreasi dan inovasi dari adik-adik mahasiswa KKN, harus bisa,” tegasnya didampingi Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Pengembangan Wilayah, para kepala pusat jajaran LPPM dan para dosen pembimbing lapangan (DPL).(Humas)